Kompas TV nasional peristiwa

Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 31 Mei 2021

Kompas.tv - 11 Mei 2021, 09:13 WIB
cegah-kenaikan-kasus-covid-19-ppkm-mikro-diperpanjang-hingga-31-mei-2021
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden RI)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro). 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan PPKM Mikro akan berlangsung mulai 18 Mei hingga 31 Mei 2021. 

Airlangga yang juga selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan,  cakupan PPKM yang diperpanjang ini tetap sama dengan sebelumnya yakni di 30 provinsi. 

"Pelaksanaan PPKM mikro tahap ke-8, yaitu 18 sampai 31 Mei akan diperpanjang dengan cakupan tetap di 30 provinsi," kata Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (10/5/2021). 

Baca Juga: Tolak Diputarbalik ke Kota Asal, Pemudik Roda Dua Blokade Jalan Di Subang Sebabkan Kemacetan!

Dia menjelaskan tidak ada perubahan peraturan dalam perpanjangan PPKM ini, namun  pihaknya akan memperketat pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment)

"(Selama)18-31 Mei ini adalah dua minggu daripada pascamudik Hari Raya lebaran dan tentu akan ada pengetatan dari 3T," tegas Airlangga. 

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan hasil evaluasi PPKM mikro sebelumnya, dari 30 provinsi sebanyak 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian.

“Lima provinsi yang meningkat cukup tajam, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran,” ucap dia. 

Baca Juga: Hasil Tes Covid-19 Acak di Jalur Mudik, 4.123 Orang Diidentifikasi Positif Covid-19

Airlangga menambahkan kenaikan tren konfirmasi kasus harian tersebut, mengakibatkan tujuh provinsi mempunyai tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Ratio) Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi di atas 50 persen.

"Sumatera Utara 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kep Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen, dan Kalimantan Barat 50,6 persen," jelas Airlangga. 

Sementara di Jawa, kata Airlangga, terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40 persen dan ini merupakan yang terendah sepanjang periode PPKM Mikro.

Baca Juga: Gubernur Sumatera Utara Akan Berlakukan PPKM Hingga Pandemi Berakhir

Ditambahkan Ketua KPCPEN, BOR di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet juga relatif rendah yaitu 21,47 persen atau terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5.994 tempat tidur.

Airlangga juga membeberkan terjadi kenaikan tren mobilitas penduduk nasional di tujuh hari terakhir, terutama di wilayah Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.

“Kita melihat bahwa dalam bulan Ramadan ini sektor retail, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya tinggi,” kata Airlangga.

Baca Juga: Satgas: Kasus Covid-19 Melonjak Akibat Abai Prokes dan Banyak yang Sudah Mudik Sejak Awal Ramadhan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x