Kompas TV video sinau

Tidur di Dekat Ponsel Bisa Membahayakan Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Kompas.tv - 10 Mei 2021, 21:30 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Ponsel jadi salah satu benda yang kini tidak bisa lepas dari kegiatan manusia.

Tak jarang, beberapa orang punya kebiasaan tidur di dekat ponselnya. Padahal, kebiasaan ini bisa memicu masalah yang membahayakan kesehatan.

Apa bahayanya jika tidur di dekat ponsel?

1. Membuat sulit tidur

Pancaran cahaya biru dari layar ponsel bisa menghambat produksi hormon yang berfungsi mengatur tidur, dan mengganggu jam biologis tubuh.

Cahaya biru memancarkan gelombang panjang seperti pada siang hari sehingga membuat tubuh berpikir jika masih siang sepanjang waktu, padahal nyatanya sudah malam.

2. Mengganggu siklus tidur

Jam biologis tubuh yang terganggu akibat ponsel juga membuat siklus tidur jadi terganggu.

Terpapar sinar biru tepat sebelum tidur atau saat ponsel menyala karena ada notifikasi memberi pengaruh negatif pada siklus tidur, sehingga kemungkinan akan bangun dengan perasaan kurang tidur atau pusing.

3. Mengurangi kemampuan konsentrasi

Menurut penelitian, ponsel jenis apapun mengeluarkan radiasi elektromagnetik yang mempengaruhi kualitas tidur.

Efek dari radiasi ponsel menyebabkan aliran darah yang diarahkan ke otot-otot menjadi tidak maksimal.

Karena itu, saat bangun di pagi hari mungkin akan mengalami kurang konsentrasi dan kehilangan fokus.

4. Berisiko menyebabkan kanker

Dilansir dari laman express.uk, Departemen Kesehatan Masyarakat California memperingatkan kalau tidur dengan ponsel di tempat tidur atau di dekat kepala bisa meningkatkan risiko kanker otak.

Sejumlah ilmuwan meyakini, energi frekuensi radio yang dipancarkan ponsel bisa meningkatkan risiko kanker otak, tumor kelenjar ludah, dan neuroma akusik.

5. Gangguan sel otak

Menurut World Health Organization (WHO), radiasi ponsel bisa memengaruhi susunan saraf manusia hingga dapat menyebabkan kanker atau tumor.

Paparan radiasi dari handphone dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Sel-sel otak yang rusak membuat risiko terjangkitnya berbagai jenis penyakit meningkat.(*)

Grafis: Agus Eko



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x