Kompas TV nasional update corona

Sebanyak 1.278 Pekerja Migran Dikarantinakan di Rumah Sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet

Kompas.tv - 10 Mei 2021, 11:34 WIB
sebanyak-1-278-pekerja-migran-dikarantinakan-di-rumah-sakit-darurat-covid-19-wisma-atlet
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (09/05/2021), 1.278 pekerja migran Indonesia langsung menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.  

"Setiba di Indonesia semua pekerja migran Indonesia langsung dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani karantina sesuai protokol kesehatan," kata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani dalam keterangan tertulisnya, Minggu(9/5/2021).

Baca Juga: Pulang dari Malaysia dan Singapura, 7 Pekerja Migran Indonesia Positif Covid-19

Benny meyebut para pekerja migran Indonesia datang dari berbagai negara penempatan, yakni: Abu Dhabi, Belanda, Qatar, Singapura, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Dubai, dan Thailand.

Setelah selesai menjalani karantina, Benny menjelaskan, BP2MI akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah bersangkutan untuk menyiapkan kepulangan para pekerja migran Indonesia hingga ke daerah asalnya.

Jika perlu, kata Benny, BP2MI akan menyiapkan surat jalan agar mereka bisa kembali ke daerah masing-masing.

"Tapi sebelum itu kita menyiapkan shelter BP2MI di setiap daerah yang ada di 23 provinsi dan mereka bisa makan dan minum secara gratis. Ini adalah bentuk perhatian negara kepada PMI. Kita harus berikan rasa hormat kepada mereka," keta Benny.

Baca Juga: Pulang Lewat Batam, 185 Pekerja Migran Indonesia Terkonfirmasi Positif Covid-19

Untuk diketahui, sesuai pemaparan Benny, sumbangan pekerja migran kepada negara adalah terbesar kedua setelah sektor Migas. Setiap tahun, remitansi dari pekerja migran mencapai Rp 159,6 triliun untuk negara.

Menurutnya, negara bakal terkena devisit apabila tidak ada pekerja migran Indonesia. Oleh karena itu, Benny meminta agar tidak ada lagi tindakan yang merugikan pekerja migran Indonesia.

Justru, lanjut Benny, pemerintah terus memberikan hormat dan rasa aman kepada pekerja migran.

Baca Juga: Diduga Tindak Pidana Perdagangan Orang, KBRI Phnom Penh Selamatkan 76 Pekerja Migran di Kamboja



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x