Kompas TV nasional politik

Fadjroel Rachman: Silaturahmi Virtual Tidak Mengurangi Makna Idulfitri

Kompas.tv - 8 Mei 2021, 17:35 WIB
fadjroel-rachman-silaturahmi-virtual-tidak-mengurangi-makna-idulfitri
Fadjroel Rachman usai ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden. (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Fadjroel Rachman mengatakan silaturahmi dalam merayakan Idulfitri bisa dilakukan secara virtual di masa pandemi.

Hal tersebut disampaikan Fadjroel berkenaan dengan penegasan aturan larangan mudik yang dibuat pemerintah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

“Tanpa mengurangi makna dan silaturahmi dalam merayakan Idulfitri 1442 H, silaturahmi dapat dilakukan secara virtual, online, telepon dan lainnya,” ujar Juru Bicara Presiden itu dalam rilis melalui akun Instagram-nya, Sabtu (8/5/2021).

Pemerintah sangat memahami bahwa mudik Lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia menjelang Idulfitri, namun kata Fadjroel, kegiatan tersebut pada saat pandemi Covid-19 ini berpotensi lengahnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dia menambahkan komunikasi tatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara kita dan keluarga.

Baca juga: Fadjroel Rachman Pamer Indeks Kepercayaan Jokowi, Fadli Zon: Mudah-mudahan Kesejahteraan Rakyat Naik

“Pemerintah menerbitkan peraturan yang berlaku kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak melaksanakan mudik lebaran. Hal ini untuk menjamin keselamatan bersama dan menjaga upaya kita kita semua, seluruh masyarakat Indonesia yang selama ini setahun lebih berjuang dan melawan pandemi Covid-19,” jelas Fadjroel.

Menurut Fadjroel, pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sudah terlihat membaik dan berjalan ke arah positif. Maka dari itu, pemerintah tidak ingin kondisi Indonesia kembali merosot jika tidak ada penegasan aturan untuk pencegahan dan penyebaran Covid-19.

“Pemerintah tidak ingin Indonesia mengalami lonjakan gelombang kasus yang besar seperti India, yang hitungan hari sekitar 441 ribu orang lebih positif virus Covid-19 dan juga terjadi di beberapa negara lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, katanya, pemerintah tetap mempersiapkan antisipasi seoptimal mungkin agar kasus aktif Covid-19 tidak terjadi pasca lebaran nanti.

“Mencegah lonjakan kasus Covid-19 pemerintah akan tetap menerapkan strategi perlindungan melalui 3T dan PPKM Mikro di berbagai daerah di Indonesia,”

Baca juga: Ratusan Pemudik Bermotor Terobos Pos Penyekatan di Karawang, Polisi: Dihalau untuk Putar Balik

"Namun demikian kesuksesan tersebut membutuhkan kerja sama kita semua. Pemerintah, perguruan tinggi, dunia susaha, media massa serta masyarakat dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan 5M,” pungkasnya.

Terakhir ia menyampaikan, Presiden Joko Widodo dan seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju juga tidak mudik Lebaran diikuti oleh seluruh pejabat di pusat dan di daerah.

“Dan juga tidak acara buka puasa bersama dan open house Idulfitri,” ucap Fadjroel.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.