Kompas TV regional kriminal

Sejumlah Anggota Pemuda Pancasila Blora Palak Ibu-Ibu Pedagang, Ketuanya Beralasan Basmi Rentenir

Kompas.tv - 8 Mei 2021, 16:13 WIB
sejumlah-anggota-pemuda-pancasila-blora-palak-ibu-ibu-pedagang-ketuanya-beralasan-basmi-rentenir
4 oknum pelaku premanisme di Pasar Jepon, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Blora, Kamis (6/5/2021). (Sumber: KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA)
Penulis : Fadhilah | Editor : Eddward S Kennedy

BLORA, KOMPAS.TV - Sebuah rekaman video yang memperlihatkan aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Dalam rekaman video tersebut, sejumlah preman yang diketahui merupakan anggota dari organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) itu berusaha memalak ibu-ibu pedagang.

Ketua Ormas PP Blora, Munaji, mengakui bahwa empat orang yang dilaporkan dan diamankan polisi tersebut memang benar anggotanya.

Namun demikian, ia membantah anggotanya telah melakukan aksi premanisme. Oleh karena itu, jika tudingan itu tidak dapat dibuktikan pelapor ia mengancam untuk menuntut balik.

"Kalau laporan itu benar, silakan laporan secara hukum, kita hormati hukum. Tapi kalau laporan itu tidak benar dan tindak pidana pemerasan itu belum dilakukan, awas kita akan tuntut balik nanti, ini negara hukum," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Markas Pemuda Pancasila Tangerang yang Diduga jadi Tempat Pesta Narkoba

Beralasan Basmi Rentenir

Munaji mengatakan, aksi yang dilakukan anggotanya itu sebagai respons atas maraknya rentenir di Pasar Jepon.

Pasalnya, saat ini dianggap banyak pedagang yang mengeluh. Oleh karena itu, anggotanya turun tangan untuk menghentikan praktik lintah darat tersebut.

"Karena bagi kita itu juga termasuk kejahatan ekonomi, karena notabenenya izin nggak ada, apalagi ada Covid yang menyebabkan ekonomi melemah, jangan sampai itu dimanfaatkan oleh segelintir oknum rentenir ini," katanya.

Terkait dengan kejadian tersebut, pihaknya mengaku juga akan mendesak pemerintah daerah setempat untuk mengambil sikap tegas. Tujuannya agar rentenir tidak semakin merajalela.

"Jadi koperasi-koperasi yang dibuat kedok semacam rentenir ini biar dihilangkan. Seperti Probolinggo yang bupatinya berani menyikat (membubarkan) koperasi yang nggak ada izinnya," terang dia.

Baca Juga: Ormas PP dan Komunitas Badut Bagikan Takjil



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x