Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Digulung Pandemi, 1.300 Toko Ritel Tutup Hingga Maret 2021

Kompas.tv - 6 Mei 2021, 23:01 WIB
digulung-pandemi-1-300-toko-ritel-tutup-hingga-maret-2021
Usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) merupakan salah satu yang paling terdampak oleh pandemi covid. (Sumber: ESTADANA) 
Penulis : Dina Karina | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, hingga Maret 2021, hampir 1.300 toko ritel tutup akibat pandemi.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menyatakan, sebagian besar toko ritel yang tutup itu dimiliki oleh masyarakat kelas menengah bawah.

"Dalam 9 bulan pandemi sekitar 1.200 toko atau rata-rata 4-5 toko ritel tercatat tutup per harinya. Sementara periode Januari sampai Maret 2021 tercatat sekitar 90 toko ritel atau 1-2 toko tutup per hari. Jadi total sekitar 1.250-1.300 toko ritel di seluruh Indonesia,” kata Roy seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Bisnis Ritel Merugi Selama Pandemi, Aprindo: Sepanjang 2020, Ada 5-6 Toko Bangkrut Setiap Hari

Meski hingga kini belum pulih, Roy yakin bisnis ritel ke depannya masih menjanjikan. Lantaran ritel merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan sehari-hari bagi masyarakat. Terutama para ritel modern yang akan semakin memudahkan masyarakat. 

Ia menjelaskan, hingga Maret 2021 Indeks Penjualan Riil (IPR) masih minus 17,1 persen.

Sementara di bulan April sudah terlihat adanya peningkatan pembelanjaan terutama karena masyarakat sudah menerima THR dari perusahaannya. 

“Sehingga ini pemulihannya tidak signifikan walaupun ada peningkatan belanja 10 persen sampai 15 persen dari bulan sebelumnya,” ujar Roy.

Baca Juga: Ada Larangan Mudik, Okupansi Hotel di Yogyakarta Capai Rekor Terendah

Roy menyebut sejumlah daerah yang belanjanya meningkat, antara lain Jawa Tengah, Sumatera dan Kalimantan Tengah. Sementara tren belanja yang masih rendah berada di Bali dan Nusa Tenggara. 

Roy berharap pemerintah dapat menjadikan sektor ritel sebagai prioritas dalam APBN. Hal ini karena ritel-ritel turut memberikan kontribusi dalam konsumsi rumah tangga. 

“Kita berharap ritel-ritel tidak banyak yang tutup dengan adanya bantuan dana alokasi dari pemerintah seperti PEN dan juga prioritas untuk vaksinasi Covid-19 bagi karyawan ritel,” tandasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x