Kompas TV nasional berita utama

Ada Larangan Mudik, PBNU: Kami Pastikan Ponpes Patuh

Kompas.tv - 6 Mei 2021, 07:56 WIB
ada-larangan-mudik-pbnu-kami-pastikan-ponpes-patuh
Santri putra mengaji di Pondok Pesantren An Nuqthah, Kota Tangerang, Banten, Kamis (18/6/2020). PBNU memastikan santri di ponpes yang berada dibawah naungan organisasi ini tidak akan mudik Lebaran. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Gading Persada | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Penerapan larangan mudik mulai berlaku hingga 17 Mei 2021 mendatang. Pengurus Besar Nadhlatul Ulama memastikan pondok pesantren (ponpes) di bawah naungan PBNU akan mematuhi.

Menurut Ketua PBNU Marsudi Suhud, peran pesantren NU sangat vital dalam mengurangi penularan pandemi Covid-19. Sejauh ini, total 28.000 pesantren dengan enam juta santri berada di bawah naungan PBNU di seluruh Indonesia.

"Kami mempunyai tiga ribu Gugus Tugas Covid-19. Sesungguhnya kalau di setiap kabupaten, kami mempunyai komunikasi antarpondok pesantren yang satu sama lain khususnya di bawah NU ini. Maka ketika sekarang tidak boleh mudik, yah sudah tidak mudik," kata Marsudi, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: Menag Yaqut Minta Pengelola Ponpes Ingatkan Santri Soal Larangan Mudik Lebaran

Marsudi mengatakan, ketaatan pesantren PBNU terhadap protokol kesehatan (prokes) yang diamanahkan pemerintah tercermin dari bebasnya para santri dari Covid-19. Meski demikian, larangan santri mudik membawa kontribusi besar agar penularan Covid-19 di Tanah Air dapat diatasi dengan cepat.

Dia menambahkan, berkurangnya kasus covid-19 di pesantren belajar dari kasus terpaparnya 539 santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi pada September 2020.

"Sesungguhnya yang di pondok rata-rata aman. Anak ini, anak aman. Kalau cek kesehatan, dia (santri) tidak fit langsung isolasi. Kalau reaktif saja, belum positif, itu langsung diisolasi," jelas Marsudi.

Marsudi menyikapi perbedaan sikap elit mengenai boleh tidaknya santri mudik yang justru membuat para santri bingung. Namun, dia memastikan semua pesantren mematuhi larangan tidak mudik tersebut.

Baca Juga: Belasan Santri Terpapar Covid-19

Adapun santri yang telanjur pulang, kata dia, sudah terjadi jauh-jauh hari sebelum pemerintah melarang.

"Sudah enggak ada. Misalnya ada, waktu sebelum puasa memang sudah ada yang pulang. Itu biasanya rombongan, tidak pakai bus umum. Anak saya kemarin di Jawa Timur, pulangnya rombongan," jelas dia.

Di sisi lain, Marsudi mengapresiasi pondok pesantren yang mematuhi larangan pemerintah tersebut. Dia juga mendorong pemerintah untuk memberikan apresiasi kepada pesantren yang taat dan patuh terhadap larangan tersebut.

"Kami mengapresiasi pesantren yang melaksanakkan protap dan melaksanakkan aturan pemerintah. Betapapun berat ya tetap mereka jalankan. Apresiasi untuk para kiai-kiai dan pengurus pesantren," tandas Marsudi seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca Juga: Ganjar : Tidak Ada Dispensasi Mudik Bagi Santri di Jawa Tengah



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x