Kompas TV video sinau

Pertolongan Pertama Keracunan Makanan, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.tv - 5 Mei 2021, 20:30 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Keracunan makanan dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi, kadaluwarsa, atau beracun.

Gejala keracunan yang umum terjadi yaitu mual, muntah, dan diare.

Waktu munculnya gejala keracunan sangat beragam, mulai dari 1 jam hingga 28 hari setelah makanan tersebut dikonsumsi.

Ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai jika mengalami keracunan makanan, di antaranya:

  • Diare lebih dari tiga hari
  • Demam tinggi lebih dari 38,6°C
  • Sulit bicara atau melihat
  • Dehidrasi parah
  • Urine berdarah

Bagaimana cara memberi pertolongan pertama saat keracunan makanan?

1. Mengontrol rasa mual dan muntah

Untuk mengontrol rasa mual dan muntah dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan ringan yang tawar seperti roti atau pisang.

Kemudian usahakan tetap mencukupi kebutuhan minum, dan jangan konsumsi obat anti mual tanpa konsultasi dokter.

2. Menghidrasi tubuh

Salah satu gejala keracunan makanan adalah dehidrasi, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Untuk membantu mengatasi dehidrasi ringan, minuman elektrolit bisa jadi pilihan.

Namun jika mengalami kondisi dehidrasi yang parah, sebaiknya lebih baik penanganan dilakukan oleh dokter.

3. Konsumsi probiotik

Keracunan makanan dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat yang hidup di usus.

Maka itu, konsumsi probiotik dapat mengembalikan keseimbangan bakteri di usus, serta dapat melindungi usus dari masalah pencernaan.

4. Minum teh jahe

Jahe yang dikenal sebagai tanaman obat, memiliki manfaat dalam meningkatkan penyerapan nutrisi dan membantu melancarkan proses pencernaan.

Konsumsi teh jahe berguna sebagai obat keracunan makanan untuk pertolongan pertama mual dan muntah.

5. Beristirahat

Meski teah ditangani dan gejala keracunan sudah mereda, jangan terburu-buru kembali beraktivitas. Beri waktu bagi tubuh untuk kembali sembuh dari keracunan makanan.(*)

Grafis: Agus Eko



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x