Kompas TV internasional kompas dunia

Liga Kriket di India Ditangguhkan Tanpa Batas Waktu Setelah Sejumlah Pemain Positif Covid-19

Kompas.tv - 4 Mei 2021, 16:55 WIB
liga-kriket-di-india-ditangguhkan-tanpa-batas-waktu-setelah-sejumlah-pemain-positif-covid-19
Warga melakukan kremasi massal jenazah korban Covid-19 di India, Kamis (29/4/2021). Meningkatnya penderita Covid-19 juga merambah ke Liga Premier Kriket di India, sehingga Liga harus ditangguhkan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Liga Premier Kriket India ditangguhkan tanpa batas waktu pada Selasa (4/5/2021), setelah sejumlah pemain dan staf di tiga klub dinyatakan positif Covid-19.

Dewan Kontrol Kriket di India mengambil keputusan dengan suara bulat untuk menunda musim Liga Premier Kriket tahun 2021.

“Kami tidak ingin berkompromi dengan keselamatan para pemain, staf pendukung dan peserta lain yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan. Ini adalah masa-masa sulit, terutama di India,” ujar pernyataan resmi Liga seperti dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Mengenal Mutasi Corona B1617 yang Picu Tsunami Covid-19 di India

Kasus pertama Covid-19 di Liga Kriket India ditemukan pada Senin kemarin, sehingga memaksa pertandingan antara Kolkata Knight Riders dan Royal Challengers Bangalore ditunda.

Setelah itu, pada hari ini dua staf di klub Chennai Super Kings dan seorang pemain Sunrisers Hyderabad juga dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, Liga Premier Kriket India telah menggelar pertandingan tanpa penonton sejak 9 April lalu. Namun karena temuan terbaru tentang sejumlah pemain dan staf yang positif Covid-19, memaksa liga tersebut ditangguhkan.

Baca Juga: Ruwetnya Bencana Covid-19 India: Negara yang Tak Siap, Data yang Dimanipulasi, dan Persoalan Vaksin

Jumlah resmi kasus virus corona di India telah melampaui 20 juta pada hari Selasa. Jumlah ini bertambah hampir dua kali lipat dalam tiga bulan terakhir, sementara kematian secara resmi telah melampaui 220.000 orang.

Meskipun angka-angka itu mengejutkan, namun angka yang sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Hal ini mencerminkan adanya masalah dalam sistem perawatan kesehatan di India.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x