Kompas TV nasional politik

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi Tertinggi Pada Bursa Calon Presiden

Kompas.tv - 4 Mei 2021, 11:53 WIB
survei-litbang-kompas-elektabilitas-jokowi-tertinggi-pada-bursa-calon-presiden
Presiden Joko Widodo pada Kamis (25/6/2020) pagi, bertolak menuju Jawa Timur. Ini adalah pertama kalinya Jokowi melakukan kunjungan kerja di masa new normal atau tatanan baru pandemi virus corona Covid-19 (Sumber: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas pada April 2021 terkait bursa calon presiden rupanya masih didominasi oleh sejumlah nama-nama lama seperti Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Hasil survei tersebut menunjukkan ada 11 nama yang diutarakan responden saat ditanya mengenai tokoh yang dianggap paling layak menjadi presiden jika pemilihan dilaksanakan saat ini. 

Menariknya, Presiden Joko Widodo masih memperoleh elektabilitas paling tinggi yakni sebesar 24 persen memilih Presiden Joko Widodo. 

Seperti yang sudah diketahui, Presiden Jokowi sendiri sudah tidak bisa mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden mendatang karena Undang-Undang Dasar 1945 membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.

Menyusul setelah Jokowi ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra pada angka 16,4 persen. 

Selanjutnya ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 10 persen. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Tingkat Kepuasan Publik Atas Kinerja Pemerintah Sebesar 69,1 Persen

Ada delapan nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 10 persen yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,3 persen), Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (3,1 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (3,3 persen). Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,4 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (2,4 persen), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (2 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (0,9 persen).

Sementara, 2,1 persen responden menyebut nama lainnya sedangkan 21,4 persen responden tidak menjawab atau rahasia.

Survei ini juga menunjukkan bahwa publik belum memikirakan nama-nama yang akan dipilih sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Ada sekitar 21 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan capres.

Angka tersebut tergolong tinggi karena lebih besar dari tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa capres 2024 mendatang.

Pengajar pada Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Mada Sukmajati menilai, hasil survei itu menunjukkan publik belum fokus pada agenda politik karena Pemilu 2024 masih tiga tahun lagi.

Hal ini juga disebabkan fokus masyarakat yang masih memikirkan mengenai upaya pengendalian pandemi Covid-19 ketimbang menentukan pilihan calon presiden.

"Memang, masyarakat belum fokus pada agenda politik sehingga belum ada nama-nama yang mengerucut sebagai alternatif pilihan baru. Buktinya, dari nama-nama yang muncul di survei juga masih itu-itu saja," ujar Mada, dikutip dari Kompas.id, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: 40,3 Persen Puas Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin di Bidang Ekonomi
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 13-26 April 2021 dengan mengambil sampel 1.200 responden di 34 provinsi.

Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error  lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.