Kompas TV nasional wawancara

Pengunjung Berjubel Beli Baju Lebaran, MUI: Kejar Lailatul Qadar Jangan Anda Repot ke Pasar dan Mal

Kompas.tv - 3 Mei 2021, 13:41 WIB
Penulis : Natasha Ancely

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hati-hati dan waspada, itulah yang mungkin harus terus kita terapkan dalam kehidupan sehari hari.

Kerumunan yang terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan, moda transportasi hingga tempat keagamaan di berbagai daerah jelang Lebaran dikhawatirkan menjadi klaster baru penularan covid-19.

Pakar Epidemiolog UI Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan, agar MUI membuat peraturan agar masyarakat dianjurkan untuk tidak shalat tarawih di masjid atau shalat Idul Fitri di lapangan atau

Tri berharap, kerumunan di tempat-tempat ibadah bisa berkurang demi mencegah terjadinya klaster shalat tarawih seperti di Banyumas.

Tri pun mencemaskan panen kasus covid-19 dapat membuat kondisi Indonesia sama seperti India.

“Tolong, setelah Idul Fitri kita tidak panen kasus covid,” tegas Tri.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Covid-19 MUI Kyai Haji Muhammad Cholil Nafis mengatakan, pihak MUI searah dengan pemerintah untuk tidak melakukan mudik dan menunda orang datang ke masjid di daerah yang rawan covid-19.

Di sisi lain Cholil menganggap, menjadi masalah baru ketika orang tidak pulang kampung tapi ada kerumunan diperkotaan dimana masyarakat pergi dan mencari hiburan.

Menurut Cholil hal-hal semacam itu perlu diatasi pemerintah.

Cholil juga menyebut, pihak MUI sepakat jangan sampai kasus India terjadi di Indonesia, dan selain memantau tempat ibadah. Pasar, mal, dan pertemuan lain perlu diawasi.

Cholil menyampaikan, ada kesalahan paradoks dalam berpuasa. Di bulan Ramadan akhir orang harusnya menggapai Lailatul Qadar, bukannya malah pergi ke mal dan pasar.

“Sambil pemerintah mengatakan awas terkena pandemi covid, kami akan mengatakan ayo kejar Lailatul Qadar jangan Anda repot ke pasar jangan ada repot ke mall.” Ujar Cholil.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x