Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Momentum Hari Buruh, Kadin Sebut Pengusaha dan Pekerja Saling Butuh

Kompas.tv - 2 Mei 2021, 17:38 WIB
momentum-hari-buruh-kadin-sebut-pengusaha-dan-pekerja-saling-butuh
Arsjad Rasjid saat diwawancarai di Hotel Adimulia, Medan, Sumatera Utara, Jumat (30/4/2021). (Sumber: Dok. KompasTV)
Penulis : Elva Rini

MEDAN, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Nasional, Arsjad Rasjid mengatakan pengusaha dan pekerja berada dalam hubungan yang saling membutuhkan.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Buka Bersama Kadin di Hotel Adimulia, Medan, Sumatera Utara, Jumat (30/4/2021).

Terkait dengan Hari Buruh yang datang pada 1 Mei kemarin, Arsjad membagikan pandangannya UU Cipta Kerja yang sempat menuai pro dan kontra.

“Pengusaha dan pekerja saling membutuhkan. UU Cipta Kerja menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mengentaskan kemiskinan.”

Arsjad mengingatkan, Indonesia tengah menghadapi perang kesehatan dan perang ekonomi sehingga seluruh masyarakat harus bersatu dalam melewati kondisi ini.

Baca Juga: Kadin: Investasi, Perdagangan, dan Industri Saling Terkait

Pemerintah di satu sisi, tidak bisa menciptakan lapangan kerja tanpa bantuan dari perangkat di bawahnya.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk membantu ekonomi masyarakat lewat percepatan pertumbuhan pengusaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga banyak tenaga kerja baru yang bisa terserap.

“Di sini lah kita perlu menciptakan lebih banyak pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Semakin banyak pengusaha, semakin banyak lapangan kerja,” lanjutnya.

Dalam berbagai kesempatan, Arsjad sering mengungkapkan pentingnya peran para pejuang ekonomi seperti pelaku UMKM.

Dari data yang dibawakan, UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja atau sekira 116,9 juta tenaga kerja.

Baca Juga: Kadin Indonesia Dorong Akselerasi UMKM dalam Industri Digital 4.0

Dengan kontribusi tersebut, sambung Arsjad, para pejuang ekonomi berfungsi sebagai fondasi kokoh yang dapat membantu percepatan pemulihan di tengah krisis dan mengentaskan kemiskinan masyarakat.

Kendati demikian, Arsjad juga mengingatkan perlunya kolaborasi antara pemerintah dengan Kadin untuk melihat permasalahan-permasalahan yang ada di setiap industri dan mengambil kebijakan tepat.

Jelas Arsjad, “setiap industri memiliki tantangan yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda sehingga penting untuk mendesain insentif atau stimulus ekonomi yang berbeda-beda,” ujarnya.

Pendekatan one size fits all tidak lagi bisa diterapkan karena perbedaan karakteristik setiap industri.

“Satu obat tidak bisa menyelesaikan semuanya. Setiap permasalahan memiliki obatnya masing-masing,” pungkasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x