Kompas TV internasional kompas dunia

Astronom Temukan Planet "Neraka", Suhunya 2.700 Derajat Celcius!

Kompas.tv - 30 April 2021, 19:39 WIB
astronom-temukan-planet-neraka-suhunya-2-700-derajat-celcius
Ilustrasi exoplanet. Ilmuwan menyebut planet berlian mungkin saja ada di antara luasnya galaksi ini. (Sumber: Kompas.com/SS/oorka)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Hariyanto Kurniawan

QUEENSLAND, KOMPAS.TV - Para astronom dari Universitas of Southern Queensland, Australia baru-baru ini melaporkan penemuan mereka terkait planet baru yang disebut planet "neraka".

Pasalnya suhu pada planet tersebut cukup tinggi dan mencapai 2.700 derajat celcius. Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (29/04/2021), planet ini dinamai TOI-1431b atau MASCARA-5b.

Memiliki jarak 490 tahun cahaya dari Bumi, planet ini mencatatkan namanya sebagai salah satu planet dengan suhu terpanas yang pernah diukur. Bahkan ketika malam hari, suhu planet ini mencapai 2.300 derajat celcius.

Baca Juga: Rover Dewa Perang, Penjelajah Planet Mars Pertama Milik China

"Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan di atmosfernya," jelas Dr Brett Addison, Ahli Astrofisika ketika menggambarkan planet yang ditemukan itu.

Dalam penjelasannya, planet ini merupakan planet gas raksasa yang tak memiliki permukaan pada seperti planet terestrial di Tata Surya.

Pada akhir 2019, untuk pertama kalinya TOI-1431b, ditandai oleh Satelit Survei Exoplanet Pelatihan NASA.

Memiliki ukuran satu setengah kali Jupiter, planet ini mengorbit di sekitar bintang yang sangat panas setiap dua harinya.

Baca Juga: China Luncurkan Roket Long March 8 Kirimkan 5 Satelit ke Orbit

Selama beberapa bulan pengamatan menggunakan teleskop di seluruh dunia, ilmuwan berhasil memastikan keberadaan planet neraka itu.

"Saya bisa melihat orbit kecepatan radio mulai menjadi sangat jelas, menunjukkan bintang bergoyang-goyang. Pada saat itu saya tahu, oke ini pasti sebuah planet. Ini adalah planet yang sangat besar," jelas Addison.

Addison melanjutkan penemuan planet ini merupakan hal yang sangat penting. Sebab, penemuan ini berkontribusi pada pemahaman komunitas luar angkasa global terkait pembentukan dan migrasi planet.

Baca Juga: Ramai Bahasan Pelangi Muncul di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x