Kompas TV internasional kompas dunia

Australia Rilis Rencana Kembangkan Industri Serangga yang Dapat Dimakan

Kompas.tv - 30 April 2021, 00:09 WIB
australia-rilis-rencana-kembangkan-industri-serangga-yang-dapat-dimakan
Badan ilmu pengetahuan nasional Australia telah merilis sebuah rencana untuk mengembangkan industri serangga yang dapat dimakan (edible), seperti dilansir Xinhua, Kamis (29/04/2021). (Sumber: AP Photo/Ben Margot)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

CANBERRA, KOMPAS.TV - Badan ilmu pengetahuan nasional Australia telah merilis sebuah rencana untuk mengembangkan industri serangga yang dapat dimakan (edible).

Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) serta Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) Australia pada Kamis (29/4/2021) mengumumkan rencana untuk mengembangkan industri serangga yang dapat dimakan.

"Pasar serangga yang dapat dimakan di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai nilai 1,4 miliar dolar Australia pada 2023. Eropa dan Amerika Serikat (AS) memimpin pasar dunia barat, dengan mengoperasikan lebih dari 400 bisnis terkait serangga yang dapat dimakan," ujar Rocio Ponce Reyes, salah satu penulis laporan dari CSIRO, dalam rilis media, seperti dilansir Xinhua, Kamis (29/4/2021).

Serangga memiliki profil nutrisi bernilai tinggi, dan kaya akan protein, asam lemak omega-3, zat besi, seng, asam folat, serta vitamin B12, C, dan E.

"Serangga-serangga itu juga melengkapi pola makan kita sebelumnya karena sehat, ramah lingkungan, dan kaya akan sumber protein alternatif."

Menurut laporan tersebut, lebih dari 2.100 spesies serangga saat ini dimakan oleh 2 miliar orang dari sekitar 130 negara dan kawasan, termasuk 60 spesies asli yang dimakan oleh penduduk asli Australia.

Baca Juga: Uni Eropa: Sah! Ulat Hong Kong Aman Dimakan Orang Eropa

Sukarwanti menunjukkan codot bacem, makanan khas yang ada di warung makan miliknya di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Yogyakarta, Rabu (29/1/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Laporan itu menjabarkan kerangka kerja tentang bagaimana masyarakat pribumi, bisnis serangga, peneliti, dan pembuat kebijakan dapat berkolaborasi untuk membangun industri Australia dan mengidentifikasi berbagai tantangan seperti selera konsumen dan skalabilitas.

"Rencana ini mengacu pada keahlian ilmuwan Australia dan internasional, masyarakat Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres, peternak serangga, pemimpin industri pengolahan makanan, dan koki, untuk memanfaatkan tantangan serta peluang yang disuguhkan oleh salah satu sumber protein terkaya di dunia dan zat gizi mikro lainnya," kata ahli entomologi CSIRO Bryan Lessard.

"Australia memiliki keanekaragaman serangga asli yang tinggi. Bekerja dengan perusahaan First Nations, banyak spesies yang berpotensi untuk dipanen secara berkelanjutan atau dibiakkan di lahan pertanian berdampak rendah, untuk diubah menjadi makanan Australia yang baru dan lezat bagi kita dan hewan peliharaan kita."

Baca Juga: Potamophylax coronavirus, Spesies Serangga Baru di Kosovo yang Ditemukan Selama Pandemi Covid-19

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.