Kompas TV nasional peristiwa

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia: Pesan Presiden Perhatikan UMKM, Bukan Hanya Pengusaha Besar

Kompas.tv - 28 April 2021, 19:16 WIB
menteri-investasi-bahlil-lahadalia-pesan-presiden-perhatikan-umkm-bukan-hanya-pengusaha-besar
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yang kini dilantik menjadi Menteri Investasi di Kabinet Indonesia Maju (Sumber: KOMPAS.com / ADE MIRANTI KARUNIA SARI)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu (28/4/2021) melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi di Istana Negara Jakarta.

Usai dilantik, Bahlil menyatakan, presiden berpesan kepadanya agar tidak hanya memerhatikan pengusaha-pengusaha dengan investasi besar, tetapi juga memperhatikan pengusaha usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Saran presiden kepada kami jangan hanya urus pengusaha-pengusaha besar, tetapi mengurus juga UMKM,” kata Bahlil, dalam konfrensi pers Rabu (28/4/2021).

Selain Bahlil, Presiden Jokowi juga melantik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko.

Baca Juga: Ini Target Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Pertama di Era Presiden Jokowi

Dia mengatakan, pemerintah berharap bisa “mengawinkan” pengusaha-pengusaha besar dengan pengusaha UMKM dan juga pengusaha-pengusaha nasional dengan daerah. 

“Inilah yang bisa kita jadikan instrument untuk mendorong agar pertumbuhan ekonomi ini meningkat, pertumbuhan ekonomi berjalan,” tutur Bahlil yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dia juga mengatakan, tugas berat yang menanti kementeriannya adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 16 juta masyarakat Indonesia.

“Dan ini kunci masuknya ialah investasi,” katanya.

Baca Juga: Sah! Jokowi Lantik Nadiem Sebagai Mendikbud Ristek & Bahlil Sebagai Menteri Investasi

Kementerian yang dipimpinnya akan berperan untuk menghubungkan atau mennsinergikan investasi.

Baik dari luar maupun dalam negeri dan pemerintah pusat maupun daerah agar menjadi satu pintu.

Pekerjaan ini bakal ditopang dengan regulasi baru yaitu Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (UU Cipta Kerja) Nomor 11 tahun 2020.

“Presiden bilang, kalau kita menahan ijin, itu sama saja menahan pertumbuhan ekonomi nasional, sama saja menahan lapangan pekerjaan, menahan sumber-sumber pendapatan negara,” tutur Bahlil.

Menurut Bahlil, apa yang telah dilakukan pemerintah ialah untuk meningkatkan investasi, baik dari dalam dan luar negeri.

Namun, tidak hanya berbicara pertumbuhan ekonomi di wilayah tertentu saja.

Bahlil mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan adanya pemerataan pertumbuhan investasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kisah Bahlil Lahadalia dari Sopir Angkot Jadi Calon Menteri Jokowi

“Bapak presiden selalu melihat Indonesia pada suatu wilayah luas, tidak hanya fokus di satu pulau,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x