Kompas TV advertorial

Permabudhi: Pancasila Harta Paling Berharga dan Harus Dipertahankan

Kompas.tv - 27 April 2021, 16:45 WIB
permabudhi-pancasila-harta-paling-berharga-dan-harus-dipertahankan
Kegiatar Silaturahmi Ramadhan yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Perhimpunan Umat Budha (Permabudhi) di Surabaya, (25/4/2021). (Sumber: Dok. BPIP)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pancasila merupakan harta paling berharga yang dimiliki bangsa Indonesia dan harus dipertahankan. Pernyataan ini ditegaskan oleh Ketua Umum (Permabudhi), Arief Harsono.

Tak hanya itu, Arief juga kembali menegaskan nilai penting Pancasila. Menurut Arief, Pancasila merupakan kekayaan Indonesia yang perlu dijaga agar tak sampai rusak.

"Pancasila harus dipertahankan sekuat-kuatnya dan seberat apa pun. Jangan sampai dikoyak oleh siapa pun, karena apabila harta ini berhasil dikoyak, maka kita akan kehilangan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh negera ini, dan kita tidak akan sanggup untuk memulihkannya kembali," tegas Arief dalam kegiatan Silaturahmi Ramadhan di Surabaya, (25/4/2021).

Melihat pentingnya nilai Pancasila, Arief berharap agar Pancasila dapat kembali dimasukkan ke dalam pelajaran di semua jenjang pendidikan.

Baca Juga: BPIP Tekankan Pancasila Bukan Ajaran Dogmatik, Melainkan Realitas Kehidupan

"Kami juga berharap agar Pancasila dimasukan dalam materi dan kurikulum mulai jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Tinggi," imbuh Arief.

Hadir pula Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Dewan Pengawas Permabudhi Arief, Anggota Dewan Pengarah BPIP Sudhamek, serta Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam kegiatan silaturahmi.

Kesempatan tersebut digunakan Sudhamek untuk mendorong sinergi antara BPIP dengan Permabudhi dalam upaya pembumian Pancasila.

Pernyataan ini mendapatkan dukungan Wisnu Bawa Tenaya. Wisnu menambahkan, “Kegiatan spiritual lintas agama seperti sekarang diperlukan sebagai refleksi atas pikiran, ucapan, tindakan kita semua.”

Baca Juga: Kemendikbud Sebut Pancasila dan Bahasa Indonesia Tetap Mata Kuliah Wajib di Perguruan Tinggi

Apresiasi diberikan Yudhian Wahyudi atas apa yang telah dilakukan Permabudhi selama ini. Menurut Yudhian, apa yang telah dilakukan Permabudhi selama ini merupakan teladan bagi umat beragama.

“Dari berbagai artikel media yang dipublikasikan terlihat aktivitas yang dilakukan oleh Permabudhi tidak hanya terkungkung dalam urusan internal, namun juga kegiatan bakti sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan diskusi lintas agama,” ungkap Yudhian.

“Hal tersebut membuktikan bahwa Permabudhi adalah contoh organisasi umat beragama yang patut diteladani,” pungkasnya.

Kegiatan yang diselenggarakan BPIP serta didukung Permabudhi itu dihadiri secara daring oleh pengurus daerah Permabudhi dari 31 provinsi, juga pejabat tinggi madya dan pratama di Lingkungan BPIP



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x