Kompas TV bisnis kompas bisnis

Dukung Pemulihan Ekonomi, BI Optimalkan Bauran Kebijakan Moneter dan Makroprudensial Akomodatif

Kompas.tv - 27 April 2021, 11:33 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif terus dilakukan Bank Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Selain mempertahankan suku bunga, Bank Indonesia juga mempercepat digitalisasi sistem pembayaran.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan, mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%.

Memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga deposit facility sebesar 2,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%.

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, meskipun prakiraan inflasi tetap rendah.

BI menilai keputusan ini tepat di tengah kondisi ekonomi secara global maupun domestik. Mempertahankan suku bunga acuan akan menjaga nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Nilai tukar Rupiah per 19 April 2021 mencatat depresiasi 3,42% secara year to date dibanding level di akhir 2020.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi, BI juga mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif.

Selain kebijakan suku bunga, sejak tahun 2020 Bank Indonesia telah menambah likuiditas atau quantitative easing (QE) di perbankan sebesar Rp 798,85 triliun atau sebesar 5,18% dari PDB.

Sinergi ekspansi moneter Bank Indonesia dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah, diperkuat dengan pembelian surat berharga negara oleh Bank Indonesia di pasar perdana.

Pembelian SBN di pasar perdana hingga 16 April 2021 sebesar Rp 101,91 triliun. Terdiri dari Rp 28,33 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 73,58 triliun melalui mekanisme greenshoe option.

Bank Indonesia memperpanjang masa berlaku kebijakan pricing SKNBI sampai dengan 31 Desember 2021.

Bank Indonesia juga mempercepat digitalisasi sistem pembayaran sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x