Kompas TV nasional sapa indonesia

Penjelasan Ahli Hidrografi Soal Kemungkinan Evakuasi Jenazah dan Pengangkatan Badan KRI Nanggala 402

Kompas.tv - 26 April 2021, 22:20 WIB

KOMPAS.TV - Setelah dinyatakan tenggelam, fokus saat ini adalah upaya pengangkatan badan kapal selam. 

Dari hasil sonar dan citra bawah air KRI Rigel dan ROV kapal MV Swift Rescue milik Singapura, ditemukan sejumlah bukti otentik keberadaan KRI Nanggala 402 di kedalaman 830- 850 meter di bawah permukaan laut. Terlihat KRI Nanggala 402 tenggelam menjadi 3 bagian.

TNI dan tim gabungan sudah menyiapkan dua skenario evakuasi KRI Nanggala 402. Pertama dengan metode diembus, dimana akan ada alat yang dipasang dan memasuka selang pada pipa yang terdapat di kapal selam Nanggala untuk kemudian diangkat naik.

Sedangkan skenario kedua, menggunakan Robot Milik MV Swift Rescue. Robot mini ini nantinya memasang peralatan sehingga KRI Nanggala 402 bisa diangkat.

TNI Angkatan Laut berencana untuk mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala 402 yang berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter, lewat bantuan International Submarine Escape & Rescue Liaison Office (ISMERLO).

Ahli Hidrografi, Wiwin Windupranata menyebutkan jika masalah evakuasi pengangkatan KRI Nanggala-402 di kedalaman 838 meter adalah tekanan. 

Tekanan hidrostatis air akan meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Artinya, jika tekanan di udara adalah 1 atm, tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu saja keluar dari kapal selam.

Berenang di laut pada kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Untuk itu, Indonesia membutuhkan bantuan ISMERLO guna mengangkat badan KRI Nanggala-402, namun untuk evakuasi jenazah sudah tidak mungkin lagi dilakukan.

Simak pembahasan selengkapnya bersama Pengamat Militer Andi Wijayanto, serta Ahli Pengelolaan Pesisir dan Perlindungan Bencana dari Kelompok Keilmuan Hidrografi Institut Teknologi Bandung, Wiwin Windupranata.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.