Kompas TV nasional sapa indonesia

Ini Kata Pengamat Soal Keresahan Komandan KRI Nanggala-402 Terkait 'Overhaul' Mesin yang Tertunda

Kompas.tv - 25 April 2021, 22:25 WIB

KOMPAS.TV - Kabar duka disampaikan oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Cahyanto yang menyatakan seluruh awak yang berada dalam KRI Nanggala 402 telah gugur (25/4).

Pernyataan ini berdasarkan temuan serpihan dan adanya sinyal Kapal selam KRI Nanggala 402 yang terdeteksi terakhir berada di kedalaman 838 meter.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan kondisi kapal KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian.

Sementara itu, Jurnalis Harian Kompas, Edna Pattisina yang merupakan teman semasa kuliah Komandan KRI Nanggala 402, Letkol Heri Oktavian mengungkapkan cerita Letkol Heri soal kebijakan dan kondisi KRI Nanggala 402.

"Sempat ada kebijakan Kementerian Pertahanan ingin membeli kapal selam bekas, lalu kami langsung concern. Kita bicara soal kelayakan kapal selam bekas, soal perawatan dan usia kapal selam bekas dan apa saja yang salah dari sistem manajemen serta pengadaan kapal selam baru. Bahkan kita punya kapal selam tapi kita ngga punya alat penyelamat kapal selam. Mengherankan juga kalau kita punya 3 kapal selam baru, tapi KRI Nanggala yang sudah 40 tahun masih jadi andalan. Sudah sewajarnya ia ingin Indonesia punya kapal selam yang bagus" ujar Edna.

Letkol Heri juga pernah bercerita jika pengecekan dan perawatan mesin (overhaul) KRI Nanggala-402 sempat terus tertunda pada tahun 2020.

Pengamat Militer dari ISESS juga menyebutkan jika kapal selam Indonesia merupakan alutsista TNI AL yang sangat penting dengan sistem pengintaian dan  penghadangan untuk menjaga laut Indonesia mengingat laut yang dimiliki Indonesia sangat luas. 

Menjadikan kapal selam yang sudah berusia tua sebagai andalan kemungkinan besar ada in dikasi kita belum punya tenaga teknis maupun ahli yang sangat kompeten terkait pengoperasian kapal selam baru.

Simak dialog selengkapnya bersama Eks KKM KRI Nanggala-402, Laksamana Muda (Purnawirawan) Frans Wuwung, Pengamat Militer dari Institut for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi dan Jurnalis Harian Kompas, Edna Pattisina.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.