Kompas TV nasional sosial

Kemen PPPA Dorong Pemberdayaan Perekonomian Perempuan Melalui UMKM

Kompas.tv - 25 April 2021, 13:12 WIB
kemen-pppa-dorong-pemberdayaan-perekonomian-perempuan-melalui-umkm
Pelaku UMKM mengikuti launching Pameran UMKM Produk Unik Naik Kelas di Warung Djadjan, Jalan Honggowongso 141B, Kratonan, Serengan, Solo, Jateng, Kamis (5/3/2020). (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMAN)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui Deputi Bidang Kesetaraan Gender Lenny N. Rosalin mengatakan potensi perempuan sebagai penopang ekonomi bangsa sangat penting untuk terus didorong, mengingat jumlah penduduk perempuan mencapai 48,4% persen dari total populasi di Indonesia.

“Kekuatan perempuan dalam meningkatkan ekonomi bangsa juga diperkuat dengan fakta bahwa dalam sektor usaha mikro banyak digeluti oleh kaum perempuan, namun demikian potensi tersebut dirasa belum dimanfaatkan secara maksimal,” kata Lenny, dikutip dari laman situs Kemenpppa.go.id, Minggu (25/4/2021).

Lenny menjelaskan dari data Indeks Pembangunan Gender, masih ditemukan kesenjangan gender antara perempuan dan laki-laki berdasarkan dari indikator yang dinilai yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Baca juga: Indonesia Fintech Society: Tekfin Berpotensi Besar dalam Kemajuan UMKM

Di bidang pendidikan angka melek huruf perempuan masih lebih rendah dari laki-laki. Di bidang kesehatan angka kematian ibu melahirkan masih tinggi di Indonesia. Serta kesenjangan di bidang ekonomi bisa dilihat berdasarkan gap tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki dan perempuan yang selisihnya mencapai 32% di tahun 2019.

Hal tersebut menjadi salah satu tolok ukur dalam meningkatkan kapasitas perempuan khususnya melakukan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui kewirausahaan yang menjadi satu dari lima program prioritas Kemen PPPA sesuai dengan arahan presiden.

Kelompok-kelompok yang sangat difokuskan dalam pemberdayaan ekonomi perempuan adalah kalangan perempuan kepala keluarga prasejahtera, perempuan penyintas kekerasan dan bencana.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan perempuan adalah dengan pembangunan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Dengan jumlah desa sebanyak 74.957 di seluruh Indonesia, tentu diperlukan sinergi dengan berbagai pihak. Karena sebenarnya potensi perempuan di desa ini sangat besar, namun di lain sisi banyak yang belum bisa mengakses hal-hal penunjang di sekitarnya seperti pemanfaatan teknologi misalnya,” tutur Lenny.

Baca juga: 3 Rumus Pemda DIY Tangani Persoalan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x