Kompas TV internasional kompas dunia

Seorang Biksu di Thailand Penggal Kepalanya Sendiri dengan Guillotine Demi Keberuntungan di Akhirat

Kompas.tv - 22 April 2021, 16:40 WIB
seorang-biksu-di-thailand-penggal-kepalanya-sendiri-dengan-guillotine-demi-keberuntungan-di-akhirat
Thammakorn Wangpreecha, 68, biksu yang memenggal kepalanya sendiri demi keberuntungan di akhirat. (Sumber: viral press via Kompas.com)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

BANGKOK, KOMPAS.TV - Seorang biksu di Thailand memenggal kepalanya sendiri pada hari ulang tahunnya. Dengan memenggal kepalanya sendiri, dia berharap akan mendapatkan keberuntungan di akhirat.

Thammakorn Wangpreecha, 68, yang telah menjadi seorang biksu selama 11 tahun, membangun guillotine di dekat patung religius, yang menggambarkan dewa Indra melakukan hal yang sama.

Keponakannya kemudian menemukan jenazahnya telah dalam keadaan terpenggal. Sebelum meninggal, dia telah meninggalkan sebuah catatan.

Baca Juga: Thailand Cetak Rekor Kasus Harian Baru, 1.500 Kasus Covid-19 dalam Sehari

“(Dalam catatan) dinyatakan bahwa memenggal kepala adalah caranya untuk memuji Buddha, dan dia telah merencanakan ini selama lima tahun,” kata Booncherd Boonrod yang merupakan keponakannya, seperti dikutip dari IB Times.

“Keinginannya adalah untuk mempersembahkan kepala dan jiwanya kepada Tuhan, sehingga dapat bereinkarnasi sebagai makhluk spiritual yang lebih tinggi di kehidupan selanjutnya,” tambah keponakannya.

Ratusan pengagum biksu tersebut kemudian turun ke kuil Wat Phu Hin di Nong Bua Lamphu untuk mempersiapkan jenazahnya untuk dimakamkan.

Mereka menempatkan jenazah sang biksu tafi di peti mati, dengan kepalanya di peti mati terpisah, untuk kemudian dibakar di hutan.

Baca Juga: Rekor Baru Infeksi Covid-19 di Thailand, Sehari Capaiannya Tembus Hingga 1.300 Kasus

"Dia memenuhi tujuannya dan menemukan pencerahan," kata salah satu pengikutnya yang bernama Yu.

Kantor Nasional Buddhisme kemudian meminta pemerintah daerah untuk membantu menyebarkan pesan, warga dapat memberikan uang atau burung peliharaan untuk dikorbankan, daripada memenggal kepala mereka sendiri.

“Para eksekutif dan kepala vihara harus meninjau kembali praktik mereka dan menjaga biksu lain di vihara mereka. Insiden ini kemungkinan merupakan bukti dari kelalaian untuk melakukannya, ”kata juru bicara kantor Nasional Buddhisme Thailand, Sipbowon Kaeo-ngam.

“Kita harus mencegah situasi seperti itu untuk tidak terjadi lagi,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x