Kompas TV regional berita daerah

Ini Isi Bantuan untuk Korban Badai Seroja di NTT: 1 Kg Beras, Sebutir Telur dan Sebungkus Mi Instan

Kompas.tv - 20 April 2021, 22:06 WIB
ini-isi-bantuan-untuk-korban-badai-seroja-di-ntt-1-kg-beras-sebutir-telur-dan-sebungkus-mi-instan
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/5). (Sumber: BPBD Kabupaten Flores Timur)
Penulis : Gading Persada | Editor : Tito Dirhantoro

KUPANG, KOMPAS.TV - Para korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kupang, NTT, warga mendapatkan bantuan bencana berisi satu kilogram beras, sebungkus mi instan dan sebutir telur ayam.

Meidel Amtiran (46), salah satu warga yang tinggal di RT 7, RW 4, Kelurahan Teunbaun, mengaku menerima bantuan itu pada Sabtu (17/4/2021).

"Bantuannya saya dapat dari pemerintah yang disalurkan melalui RT yakni satu butir telur, sebungkus mi instan dan beras satu kilogram. Bantuannya masih saya simpan sampai sekarang," kata Amtiran, Selasa (20/4/2021).

Baca Juga: Sejumlah Warga NTT  Pesta Kembang Api usai Listrik Menyala setelah 2 Minggu Padam Pasca Bencana

Amtiran merupakan salah satu korban bencana badai seroja yang menghantam wilayah NTT beberapa waktu lalu. Rumahnya rusak berat tertimpa pohon beringin saat badai datang pada Minggu (4/4/2021) sore.

Ia mengatakan, bantuan dari pemda setempat baru didapatkan sekitar dua pekan setelah terjadi bencana. Sebelumnya, dia bahkan harus meminta bantuan dari saudaranya yang ada di Kota Kupang.

"Kami masyarakat yang kena musibah langsung di sini bingung dengan pemberian bantuan model begini. Kami tidak habis pikir kok bisa ada bantuan yang model begini padahal bencana besar sekali," ucap Amtiran.

Bantuan itu, kata Amtiran, diperoleh dari Ketua RT yang mendatangi rumahnya. Meski begitu, Amtiran tetap bersyukur bisa selamat dari bencana alam tersebut.

Baca Juga: Puluhan Ribu Dokumen Kependudukan Korban Banjir NTT dan NTB Sudah Diganti

"Bantuan ini, kami anggap sebuah lelucon. Ini kata kasarnya sudah hina kami. Walau kami diterpa bencana seperti ini, tapi kami masih ada pisang, kelapa ubi yang nilainya masih lebih tinggi dari bantuan pemerintah," paparnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Amtiran mengunggah bantuan itu di media sosial Facebook dengan akun Ken Adolof. Tujuannya, agar masyarakat bisa menilai bantuan dari pemerintah itu.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x