Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Mau Kalah, Duterte Siap Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan

Kompas.tv - 20 April 2021, 16:33 WIB
tak-mau-kalah-duterte-siap-kirim-kapal-perang-ke-laut-china-selatan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Kepresidenan di Manila, Filipina, Senin (7/12). (Sumber: King Rodriguez / Divisi Fotografer Kepresidenan Malacanang via AP)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Purwanto

MANILA, KOMPAS.TV - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte siap kerahkan kapal perang ke Laut Cina Selatan, menyusul sikap China yang tak taat putusan arbitrase.

Peringatan yang dilontarkan Duterte ini semata-mata demi mempertahankan kedaulatan negaranya atas sumber daya seperti minyak dan mineral di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Luncurkan Kapal Perang, Vietnam Siap Perang untuk Pertahankan Laut China Selatan

Duterte yang tengah dikritik karena terlalu lemah menghadapi klaim China terhadap kekayaan Laut Cina Selatan, kini mulai menunjukan sikap tegasnya.

"Ketika kami mulai menambang dan mendapatkan apapun yang ada di perut Laut Cina Selatan, minyak kami, saat itulah saya akan mengirim kapal abu-abu ke sana untuk menegaskan klaim," kata Duterte dalam pidato publik, Senin (19/4/2021) malam waktu setempat.

Baca Juga: Filipina Tuduh China Ingin Caplok Wilayah Kekuasaan Lebih Banyak di Laut China Selatan

"Jika mereka mulai mengebor minyak di sana, saya akan ingatkan China, apakah itu bagian dari kesepakatan kita? Jika itu bukan bagian dari kesepakatan kita, saya juga akan mengebor minyak di sana," tambahnya.

Meski begitu, Duterte menegaskan bahwa ia tetap ingin menjaga hubungan baik dengan Beijing.

Lantaran aliansi yang ia bangun dengan China, menjanjikan pinjaman dan investasi miliaran dolar.

Baca Juga: China Tuding Balik, Amerika Serikatlah Yang Militerisasi Laut China Selatan

Oleh sebab itu, Duterte berulang kali mengatakan bahwa Filipina enggan berkonfrontasi dan tak berdaya untuk menghadapi China.

Menurut Duterte, menantang aktivitas China demi menegakkan keputusan arbitrase itu dapat menimbulkan risiko perang.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x