Kompas TV nasional agama

Picu Bakal Munculnya Kerumunan, Pemerintah Pastikan Larang Takbir Keliling

Kompas.tv - 19 April 2021, 20:16 WIB
picu-bakal-munculnya-kerumunan-pemerintah-pastikan-larang-takbir-keliling
Ilustrasi takbiran malam lebaran Idul Fitri yang pada tahun 2021 ini bakal kembali dilarang pemerintah lantaran masih tingginya kasus penularan Covid-19 di Indonesia. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sama halnya pada tahun 2020 lalu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah melarang adanya kegiatan takbir keliling pada malam Idul Fitri. Pasalnya kasus penularan Covid-19 masih cukup tinggi terjadi di masyarakat.

"Kami juga memberikan pembatasan terhadap kegiatan takbir ini, takbir keliling tidak kita perkenankan," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, usai rapat kabinet terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/4/2021).

Gus Yaqut mengatakan pelarangan takbir keliling bukan tanpa alasan. Kegiatan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga berpeluang menularkan virus corona.

Baca Juga: Pemkab Jember Larang Takbir Keliling dan Mengimbau Salat Ied di Rumah

Meski begitu, bukan berarti tidak akan ada takbir pada malam Idul Fitri nanti. Gus Yaqut mengungkapkan pemerintah tetap mempersilakan masyarakat menggelar takbir di masjid atau mushala.

Namun, takbir yang digelar di masjid atau mushala pun harus tetap disesuaikan dengan protokol kesehatan (prokes).

"Itu pun tetap dengan pembatasan 50 persen dari kapasitas masjid atau mushala," imbuh dia.

Selain pembatasan takbir, Gus Yaqut juga meminta umat Islam mematuhi aturan pemerintah soal pembatasan shalat sunah tarawih.

Baca Juga: Menag Imbau Tak Ada Takbir Keliling dan Salat Idul Fitri di Rumah

Ia menyebut, tarawih diperbolehkan dengan jumlah maksimal jemaah 50 persen dari kapasitas total masjid atau mushala. Tarawih di masjid atau mushala pun hanya bisa dilakukan di zona hijau dan kuning Covid-19.

"Untuk (daerah di zona) merah dan oranye tetap tidak ada pelonggaran," kata dia.

Seperti juga diberitakan Kompas.com, Gus Yaqut meminta masyarakat mendahulukan keselamatan selama pandemi. Menurut dia, menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan menjadi kewajiban umat Islam.

Ia tidak ingin masyarakat meninggalkan kewajiban demi mengejar perkara yang sifatnya sunah.

"Sekali lagi bahwa dalil mendahulukan keselamatan itu adalah wajib, harus lebih diutamakan daripada mengejar kesunahan yang lain," kata Yaqut.

Baca Juga: Polisi Imbau Warga Tidak Lakukan Takbir Keliling

"Insya Allah kita juga tidak akan kehilangan pahala apa pun, tidak akan kehilangan pahala sedikit pun jika tetap tetap mendahulukan yang wajib daripada mendahulukan yang sunah," papar menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x