Kompas TV regional berita daerah

Membuat Batik dengan Memanfaatkan Daun Jati

Kompas.tv - 13 April 2021, 00:57 WIB

KENDAL, KOMPAS.TV - Berbeda dari biasanya, batik buatan tujuh wanita purna migran ini, tidak dilukis seperti umumnya para perajin batik tulis. Mereka membatik dengan cara menempelkan daun jati atau daun koropelik di atas kain untuk mendapatkan motif dan warna pada kain.

 

Dengan dibantu dan pendampingan para relawan, mantan TKI asal Desa Purworejo, Kecamatan  Gemuh Kabupaten Kendal ini, akhirnya sukses menekuni membuat batik alami. Siapa sangka, hasil karya mereka begitu diminati masyarakat terutama di Kendal dan sekitarnya.

 

Hikmah Fitria Prabandari salah satu relawan mengungkapkan, para ibu-ibu purna migran membuat batik dengan motif dan bahan dasar daun jati terinspirasi dari banyaknya daun jati di sekitar Desa mereka. Setelah beberapa kali melakukan uji coba, mereka akhirnya berhasil membuat motif batik alami aneka daun yang cantik.

 

Pembiayaan pemberdayaan selama ini berasal dari rumah zakat. Usahanya tidak hanya membuat kerajinan batik, namun juga membuat aneka makanan cemilan, yang berasal dari  jagung. Sebab di daerah Purworejo merupakan penghasil jagung.

 

Sementara ini anggotanya ada tujuh orang semua eks migran karena tujuannya supaya ibu-ibu ini tidak kembali bekerja ke luar negeri maka diberdayakan dengan membentuk kelompok usaha bersama, sehingga tetap memiliki penghasilan.

 

Salah satu anggota kelompok kube batik srikandi, nurhayati mengaku pada awal belajar membatik, sering mengalami kesulitan. Namun dengan ketekunan akhirnya bisa membatik, dan diminati masyarakat.

 

Harga untuk batik hasil kerajinan ibu - ibu eks tkw ini, dibandrol dengan harga dua ratus ribu hingga dua ratus lima puluh ribu per potong. Selain murah, batik alami ini juga awet dan tahan lama.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x