Reshuffle Pemerintahan, Menteri Luar Negeri Ceko Dipecat!

PRAHA, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Republik Ceko dipecat pada Senin (12/4/2021) dalam reshuffle pemerintahan yang dilakukan kurang dari 6 bulan sebelum pemilihan umum (pemilu) parlemen.

Langkah pemecatan ini ditempuh usai Menteri Luar Negeri Tomas Petricek gagal mengalahkan Menteri Dalam Negeri Jan Hamacek, yang terpilih kembali sebagai pemimpin Partai Demokrat Sosial dalam kongres partai tersebut pekan lalu.

Baca Juga: Dituding Langgar Kontrak dan Sabotase, Rusia Minta Slovakia Kembalikan Vaksin Sputnik V

Partai Demokrat Sosial, sayap kiri, merupakan partai junior dalam pemerintahan koalisi yang didominasi gerakan ANO, atau YES, yang beraliran tengah pimpinan Perdana Menteri Andrej Babis.

Hamacek mengatakan, Demokrat Sosial yang merupakan partai tradisional yang popularitasnya kian menurun, perlu berbicara dalam satu suara sebelum pemilu digelar pada 8 – 9 Oktober mendatang.

Petricek menentang koalisi lanjutan dengan Babis di masa mendatang. Ia merupakan menteri kedua yang kehilangan jabatannya di pemerintahan dalam kurun waktu sepekan akibat menentang vaksinasi menggunakan vaksin Sputnik V besutan Rusia sebelum disetujui penggunaannya oleh regulator obat-obatan Uni Eropa.

Baca Juga: Dituding Terlalu Ketat Gunakan Vaksin, Menteri Kesehatan Ceko Dipecat: Ini yang Ke-3

Dilansir dari Associated Press, pekan lalu, Menteri Kesehatan Jan Blatny juga dipecat.

Baik Blatny maupun Petricek menuai kecaman dari Presiden Milos Zeman yang pro-Rusia.

Petricek menyatakan, penentangannya terhadap partisipasi Rusia dalam tender untuk membangun sebuah reaktor nuklir di pembangkit nuklir Dukovany di Ceko, pula membangkitkan amarah sang presiden.

“Saya selalu mendukung orientasi Republik Ceko yang pro-Eropa dan pro-Barat,” katanya.

Baca Juga: Anjing Ternyata Dapat Mendeteksi Virus Corona, Penelitiannya Dilakukan di Republik Ceko

Sudah sejak lama Zeman mendesak Petricek diganti.  

Hamacek menyebut, Menteri Kebudayaan Lubomir Zaoralek diajukan untuk mengambil alih tampuk pimpinan kementerian luar negeri.

Zaoralek sendiri sempat mengabdi di posisi itu pada kurun waktu 2014 hingga 2017.