Kompas TV cerita ramadan kalam

6 Syarat-Syarat Puasa yang Batin Menurut Buku Ihya

Kompas.tv - 12 April 2021, 20:59 WIB
6-syarat-syarat-puasa-yang-batin-menurut-buku-ihya
Ilustrasi waktu yang tepat membaca niat puasa di bulan Ramadan. (Sumber: Unsplash/Simon Infanger)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama telah menetapkan awal puasa Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa 13 April 2021. Artinya, besok umat muslim akan menjalani hari pertama puasa.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 13 April 2021

Untuk menggali kembali soal pengetahuan dalam menjaga puasa yang batin dan bermakna ke dalam diri, berikut 6 syarat-syarat puasa yang batin menurut kitab Ihya' 'Ulumuddin Imam Al-Ghazali yang ditulis oleh Syaikh Jamaluddin Al-Qasimi:

Pertama, menundukkan pandangan mata dan menahannya dari memandang secara liar hingga kepada hal-hal yang dicela dan dibenci.

Juga menahan kepada apa-apa yang menyibukkan hati dan menjadikan lali dari zikir kepada Allah Ta'ala.

Kedua, menjaga lisan dari perkataan yang tidak masuk akal, dusta, mengumpat, mengadu domba, keji, kosong, pertikaian, dan perdebatan.

Ketiga, menahan pendengaran dari segala sesuatu yang dibenci, karena segala apa yang diharakan mengucapkannya, maka diharamkan mendengarnya.

Di salah satu ayat Alquran, Allah SWT menyamakan antara mendengar dan memakan yang haram.

"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram." (Al-Maidah: 42)

Baca Juga: Jadwal Imsak Puasa Ramadan 2021 di Seluruh Indonesia, NU dan Muhammadiyah Tarawih Bareng

Keempat, menahan anggota tubuh dari berbagai macam dosa dan hal-hal yang makruh.

Termasuk juga menahan perut dari makanan yang syubhat (kehalalannya masih diragukan) saat berbuka. Sebab, perbuatan demikian dilogikakan sebagai orang yang membangun istana, namun membinasakan kotanya.

"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan (pahala) puasanya selain lapar dan dahaga saja," hadis Nabi SAW, diriwayatkan oleh Ad-Darimi.

Kelima, hendaknya tidak banyak makan ketika berbuka puasa.

Menurut kitab yang juga disebut "buku putih" ini, tidak ada wadah yang paling membuat Allah SWT murka daripada perut yang penuh dengan makanan halal.

Pada dasarnya, puasa adalah tempat di mana manusia melawat hawa nafsu, termasuk nafsu yang dalam hal berlebih-lebihan.

Dalam kasus ini, hendaknya juga menghindari menyimpan atau menumpuk makanan berlebihan.

Baca Juga: Festival Anak Sholeh Warnai Pembukaan Ramadan

Keenam, hendaknya hati setelah berbuka merasa gelisah antara takut dan harap, karena tidak mengetahui apakah puasanya diterima. Mengintropeksi puasa selama 24 jam.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x