Kompas TV regional sosial

Angka Gizi Buruk atau Stunting di Sleman Menurun, Ini Rahasianya

Kompas.tv - 12 April 2021, 15:37 WIB
angka-gizi-buruk-atau-stunting-di-sleman-menurun-ini-rahasianya
Smart sharing bertajuk Program Kerjasama Penurunan Angka Stunting di Indonesia di Kantor Kapanewon Godean Sleman, Senin (12/4/2021). (Sumber: humas Pemkab Sleman)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Angka gizi buruk anak atau stunting di Sleman mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Upaya menekan angka stunting atau gizi buruk dilakukan berkelanjutan di Sleman dengan berbagai cara.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, pada 2017 angka stunting atau gizi buruk di Sleman mencapai 11,99 persen, kemudian turun menjadi 8,38 persen pada 2019. Lalu pada 2020 kembali turun menjadi 7,24 persen.

Menurut Kepala DP3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini sejumlah regulasi dibuat untuk menurunkan angka gizi buruk di Sleman. Peraturan yang dimaksud meliputi, Perbup Nomor 38 Tahun 2015 tentang Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif serta Perbup Nomor 27 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Penanggulangan Balita Stunting.

Baca Juga: Kenali Dan Cegah Stunting | AYO SEHAT

“Melalui perbup itu juga ada sederet inovasi yang kami lakukan mencegah gizi buruk,” ujarnya dalam smart sharing bertajuk Program Kerjasama Penurunan Angka Stunting di Indonesia di Kantor Kapanewon Godean, Senin (12/4/2021).

Inovasi yang menjadi jurus mencegah stunting atau gizi buruk terdiri dari beragam gerakan dan pelayanan. Misal, Gerakan Tanggulangi Anemia Remaja dan Thalasemia (Getar Thala), Pelayanan Antenatal Care Terpadu Menuju Triple Eliminasi Menuju Semua Layanan (Pandu Teman), Pecah Ranting (Pencegahan Pada Rawan Stunting), dan Gambang Stunting (Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting). 

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengungkapkan 1000 hari pertama sejak awal kehamilan adalah masa krusial untuk mencegah terjadinya stunting. Pada masa itu, ibu hamil harus rutin mengonsumsi makanan mengandung gizi dan selalu berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Kematian Ibu, Anak dan Stunting Menjadi Prioritas Program Kerja Bupati Jember

Bayi yang sehat ketika dilahirkan memiliki panjang kurang lebih 48 sentimeter dan berat 2,5 kilogram. Sementara, bayi stunting atau gizi buruk memiliki ciri fisik yang lebih pendek, intelektualnya juga kurang berkembang, serta akan mudah sakit ketika usia 40 tahun ke atas.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.