Kompas TV nasional sosial

Menteri LHK Desak Pengendalian Karhutla Selama Pandemi Covid-19

Kompas.tv - 11 April 2021, 17:50 WIB
menteri-lhk-desak-pengendalian-karhutla-selama-pandemi-covid-19
Menteri LHK, Siti Nurbaya (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM )
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta semua pihak untuk kerja keras mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia.

"Kerja pengendalian karhutla harus terus dilakukan, harus kerja keras agar tidak terjadi duet bencana corona dan karhutla," kata Siti saat kunjungan kerja ke Daops Manggala Agni Dumai di Kota Dumai, Riau, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (11/4/2021).

Dengan kerja keras dari semua  pihak, Siti mengungkapkan, asap akibat karhutla tak lagi mengepung Riau selama 2020 kemarin.

Baca Juga: Tanjabtim Gelar Latihan Gabungan Penanganan Karhutla 2021

Oleh karena itu, tahun ini kerja keras yang sama harus dilakukan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Indonesia pernah melalui masa-masa sulit karhutla. Namun sejak kejadian tahun 2015, berbagai langkah koreksi dan koreksi kebijakan (corrective action and corrective policy) terus dilakukan," kata Siti.

Jika berkaca pada bencana karhutla 2015, luas hutan dan lahan yang terbakar sepanjang tahun 2016 hingga 2019 mengalami penurunan.

Karhutla di Indonesia pada tahun 2016 turun 83 persen, 2017 turun 94 persen, 2018 turun 80 persen, 2019 turun 37 persen, dan 2020 turun 89 persen.

Baca Juga: Patroli Dan Sosialisasi Fokus Cegah Karhutla Di Sumsel

"Luas karhutla pun mengalami penurunan 82 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019," kata Siti.

Di lain sisi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat memprediksi Provinsi Riau yang menunjukkan tren dua kali puncak periode rawan karhutla, yakni pada periode Februari-Maret, dan periode Juni-September.

Menurut pantauan Satelit Terra/Aqua (LAPAN) confidence level 80% perbandingan jumlah hotspot tahun 2020 dan 2021 pun mengalami penurunan sebesar 58,94 persen.

Baca Juga: Apel Siaga Gabungan Karhutla Samarinda

Dimana pada 1 Januari hingga 8 April 2020 terdapat 526 titik dan jumlah tersebut turun pada 2021 menjadi 301 titik.

"Jadi harus dikawal betul, lebih baik mencegah daripada memadamkan," pungkas Siti.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x