Kompas TV nasional peristiwa

Jokowi Diam-Diam Bertemu Megawati Pekan Lalu, Bahas Reshuffle Kabinet?

Kompas.tv - 11 April 2021, 11:34 WIB
jokowi-diam-diam-bertemu-megawati-pekan-lalu-bahas-reshuffle-kabinet
Presiden Jokowi saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. (Sumber: Youtube Setpres)
Penulis : Fadhilah | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diam-diam bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan tersebut berlangsung 10 hari yang lalu. Hal itu diakui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, pertemuan antara Jokowi dan Megawati memang dilakukan secara rutin.

Baca Juga: Video Viral Jokowi Menangis Saat Berkunjung ke Adonara, NTT

"Kalau Bu Mega kan secara periodik bertemu Pak Presiden Jokowi. Sekitar 10 hari yang lalu juga ada pertemuan itu. Secara rutin dilakukan rata-rata sekitar 3 bulan itu ada pertemuan rutin," tutur Hasto saat ditemui di Jakarta, Sabtu (10/4/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Saat ditanya apakah pertemuan tersebut membahas isu reshuffle dengan adanya peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Hasto menjawab pada intinya pertemuan itu membahas masalah nasional yang strategis.

Mengenai reshuffle, Hasto mengatakan, PDI-P selalu menyerahkan masalah tersebut kepada Presiden Jokowi. Pasalnya, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Menurut Hasto, yang terpenting DPR telah menyetujui usulan Presiden Jokowi yang hendak melebur Kemendikbud dengan Kemenristek sehingga akan memajukan riset di Indonesia.

Hasto menuturkan, PDI-P mendukung langkah Jokowi tersebut sebab Megawati memandang pentingnya kedudukan riset dalam proses memajukan Indonesia.

"Kalau Bu Mega dan Pak Jokowi bertemu, itu selalu bicara yang fundamental. Kalau orang per orang itu kewenangan presiden. Jadi Bu Mega enggak berbicara tentang transaksional," tutur Hasto.

"Ibu Mega berbicara tentang kepentingan bangsa dan negara agar kita jalan berdikari perlu BRIN (Badan Riset dan Inovasi Basional). Maka BRIN ini sangat penting dalam membangun spirit penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap dia.

Baca Juga: DPR Setujui Penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud dan Pembentukan Kementerian Investasi

Adapun sebelumnya, DPR menyetujui pembentukan Kementerian Investasi serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Pembentukan dua kementerian itu sesuai dengan hasil persetujuan Badan Musyawarah pada Kamis (8/4/2021) yang membahas surat dari Presiden Joko Widodo mengenai pertimbangan pengubahan kementerian.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, rapat itu menyepakati dua hal.

Pertama, penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kedua, pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Deretan Menteri Layak Reshuffle Menurut Survei IPO, Ada Nama Yasonna Laoly sampai Luhut Panjaitan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.