Kompas TV regional berita daerah

Aparat Keamanan Papua Bongkar Sumber Dana KKB, Berasal dari Tambang Emas Ilegal hingga Perampasan

Kompas.tv - 10 April 2021, 08:15 WIB
aparat-keamanan-papua-bongkar-sumber-dana-kkb-berasal-dari-tambang-emas-ilegal-hingga-perampasan
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Deni Muliya

PAPUA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius D Fakhiri menyatakan, sumber dana pembelian senjata api dan amunisi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua berasal dari tambang emas ilegal.

Tambang emas itu terungkap berada di empat kabupaten di Papua yaitu Paniai, Intan Jaya, Timika, dan sebagian Yahukimo.

Baca Juga: KKB Papua Bakar 3 Sekolah dan Tembak Mati Guru SD, Ini Kronologinya

Sebelumnya, menurut Fakhiri, selama ini sumber dana KKB berasal dari oknum pejabat pemerintah hingga perampasan dana desa.

"Kalau Timika sudah jelas, makanya kita agak geser pendulang di situ agar tidak mendulang lagi," ujar Fakhiri di Jayapura, Kamis (8/4/2021), sebagaimana dilansir Kompas.com

Fakhiri mengatakan, jauhnya lokasi penambangan ilegal membuat pengawasan dari aparat keamanan menjadi minim. 

Kondisi atau celah situasi inilah yang kemudian dimanfaatkan KKB. 

"Wilayah pendulangan biasanya jauh dari pengawasan aparat. Ada (KKB) yang datang untuk mengambil upeti, ada juga yang mereka ikut dulang," tutur Fakhiri. 

Oleh karena itu, aparat keamanan bertekad memutus seluruh sumber dana KKB agar situasi keamanan di Papua bisa kondusif. 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua, Frets J Boray membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, ada lokasi penambangan ilegal di empat kabupaten tersebut. 

Namun demikian, jauhnya lokasi penambangan membuat pemerintah sulit menjangkaunya, sehingga pengawasan atau bahkan penertiban pun sulit dilakukan. 

Baca Juga: Keluarga Minta Jenazah Oktovianus Rayo, Guru yang Ditembak KKB Segera Dievakuasi

"Kita sudah usulkan wilayahnya, sampai sekarang belum dikeluarkan izin oleh menteri (ESDM) supaya kita bisa pantau. Itu masih ilegal makanya kami tidak bisa bikin apa-apa," kata Frets saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa hari berturut-turut kemarin, KKB menembak mati dua guru di Distrik Beoga dan membakar tiga sekolah di distrik tersebut.   

Sekolah yang dibakar itu tak lain adalah SD Jambul, SMP N 1, dan SMA 1 Beoga.

Menurut informasi keamanan yang dihimpun, aksi KKB kian meresahkan warga di Papua, terutama setelah teror yang dilakukan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) hingga Jumat (9/4/2021).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x