Kompas TV internasional kompas dunia

Gunung La Soufriere di Karibia Meletus, Warga Yang Mengungsi Naik Kapal Pesiar Harus Divaksinasi

Kompas.tv - 10 April 2021, 04:34 WIB
gunung-la-soufriere-di-karibia-meletus-warga-yang-mengungsi-naik-kapal-pesiar-harus-divaksinasi
Abu vulkanik tampak menyembur ke udara saat Gunung La Soufriere di timur pulau Saint Vincent di Kepulauan Karibia meletus pada Jumat (9/4/2021). Foto diambil dari Chateubelair. (Sumber: AP Photo/Orvil Samuel)
Penulis : Vyara Lestari

SAN JUAN, KOMPAS.TV – Letusan besar mengguncang Gunung La Soufriere di timur pulau Saint Vincent di kepulauan Karibia pada Jumat (9/4/2021), menyusul perintah evakuasi wajib dari pemerintah setempat.

Semburan abu akibat letusan mengangkasa setinggi sekitar 6 kilometer dan mengarah ke timur ke Samudera Atlantik.

Hujan abu tebal dilaporkan terjadi di sekitar gunung itu, kata direktur Pusat Seismik Universitas Hindia Barat Erouscilla Joseph. “Letusan lanjutan sangat mungkin terjadi,” katanya, namun tak mungkin memprediksi apakah akan lebih besar atau lebih kecil.

Belum dilaporkan adanya korban jiwa terkait erupsi yang terjadi pada 4 hari sebelum peringatan 42 tahun letusan besar Gunung La Soufriere terakhir kali itu. Gunung La Soufriere terakhir meletus pada 13 April 1979. Letusan sebelumnya di tahun 1902 telah menewaskan sekitar 1.600 penduduk.

Baca Juga: Gunung Etna Italia Sudah Erupsi 17 Kali, Semburan Lava Pijar Jelas Terlihat

Di kota pesisir Barrouallie, sekitar 14 kilometer dari gunung La Soufriere, tampak para pengungsi berjalan susah payah menuju tempat penampungan sementara dengan membawa sejumlah ransel, tas besar hingga keranjang belanjaan berisi sejumlah barang pribadi. Sejumlah pengungsi bersiap tinggal di penampungan, sementara sejumlah lainnya berniat menumpang kapal pesiar atau mengungsi ke pulau terdekat.

Perintah evakuasi wajib dikeluarkan pada Kamis (8/4/2021) bagi sekitar 16.000 warga yang tinggal di zona merah dekat gunung di kawasan utara pulau. Sekitar 2.000 warga tinggal di 20 tempat penampungan yang dibuka pemerintah.

“Kami tersendat di sana sini, tapi secara umum, kami melakukannya dengan cukup baik," kata Perdana Menteri Saint Vincent dan Grenadines, Ralph Gonsalves dalam konferensi pers seperti dilansir The Associated Press pada Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Pria Ini Berani Memasak Daging di Atas Lava Cair Letusan Gunung Islandia

“Di jalan berbahaya menuju Yerikho, ada orang Samaria yang baik hati,” ujarnya seraya menyeka air matanya. Ia meminta maaf karena menangis, dan berterima kasih pada mereka dan pemerintah setempat yang telah membuka pintu rumah mereka bagi warga Saint Vincent yang mengungsi.

Lebih lanjut Gonsalves menambahkan, dibutuhkan waktu hingga 4 bulan hingga situasi pulih kembali.

Pihak berwenang mengkhawatirkan situasi pandemi bisa menghambat upaya evakuasi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.