Kompas TV nasional kriminal

Satu Buronan Terduga Teroris Masuk Daftar Penerima Bansos Tunai, Sempat Cairkan Bantuan

Kompas.tv - 9 April 2021, 13:29 WIB
satu-buronan-terduga-teroris-masuk-daftar-penerima-bansos-tunai-sempat-cairkan-bantuan
Polri merilis 3 buronan terduga teroris Jakarta. (Sumber: Dok. Humas Polri)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Polri kini sedang memburu tiga buronan terduga teroris asal Jakarta. Salah satu buronan  bernama Noufal Farisi atau NF, bahkan  menjadi penerima program bantuan sosial tunai (BST).

Divisi Humas Mabes Polri mengumumkan Noufal bersama dua rekannya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ketiganya terlibat dalam merencanakan pengeboman di SPBU dan industri milik warga etnis Tionghoa. 

Tiga orang itu masih tergolong dalam kelompok yang sama dengan Husein Hasni, mantan anggota FPI. Husein sendiri telah tertangkap dalam operasi Densus 88 di Condet, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mabes Polri Rilis 3 Buronan Terduga Teroris Jakarta, Ini Identitasnya

Mengutip Antara, Noufal tercatat sebagai warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketua RT setempat mengaku pernah melihat Noufal mencairkan bantuan sosial itu pada awal Februari 2021.

“Terakhir saya bertemu NF saat pembagian BST awal Februari,” kata ketua RT bernama Budianto itu.

Jumlah bansos tunai itu sebesar Rp300 ribu per bulan. Pemerintah telah mencairkan bantuan itu pada Januari, Februari dan Maret tahun ini. 

Bansos tunai tahap keempat akan cair pada April 2021 ini.

Sebelum itu, NF memang sudah tercatat sebagai penerima bansos sembako. Baik bansos tunai maupun bansos sembako adalah bentuk bantuan selama pandemi Covid-19.

Budianto menyebut, nama Noufal nampaknya masih akan tetap tertera sebagai penerima bansos tunai. Ia sendiri tidak mengetahui pasti bagaimana pencairan bansos selanjutnya bagi Noufal dan keluarga.

“Hak dia tetap ada, tapi soal nanti dia mau ambil, saya tidak tahu juga, tapi bisa diwakili istrinya,” ucap Budianto.

Noufal tak lagi tinggal di Jagakarsa lama sebelum masuk daftar buron. Ia pindah ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan sekitar lima tahun lalu sejak menikah.

Baca Juga: Label Teroris bagi Kelompok Separatis Papua, Kontras: Gagal Paham Akar Konflik, Perburuk Situasi

Laki-laki berumur 36 tahun itu diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan pembiayaan. Akibat pandemi, Noufal berhenti bekerja.

Budianto membeberkan, Noufal sempat beralih profesi berjualan ikan cupang hingga telur. Rumah Noufal kini ditempati paman dan bibinya.

Buron itu sesekali mengunjungi rumah di daerah itu, termasuk untuk mengambil bansos tunai. Budianto bersaksi, NF tidak pernah memperlihatkan tingkah laku yang aneh.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x