Kompas TV nasional politik

PKB akan Kritisi Implementasi UU Pesantren di Munas Alim Ulama dan Mukernas

Kompas.tv - 8 April 2021, 10:33 WIB
pkb-akan-kritisi-implementasi-uu-pesantren-di-munas-alim-ulama-dan-mukernas
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Sumber: Tribun)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Faisol Reza mengatakan, Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB akan membahas implementasi UU Pesantren dan aturan-aturan turunannya. Termasuk, pemulihan ekonomi melalui UMKM pesantren, desain pendidikan pasca pandemi, politik kesejahteraan, hingga isu-isu aktual lainnya.

“PKB juga terus mendorong penuh agar aturan-aturan mengenai pendanaan untuk pesantren juga diatur melalui skema yang lebih rigid,” kata Faisol Reza dalam keterangan tertulis Kamis (8/4/2021).

“Kurikulum pesantren diberi keleluasaan untuk dikelola secara mandiri oleh pesantren, pengakuan pendidikan pesantren, pendidikan diniyah, serta kesetaraan gelar lulusan pesantren seperti halnya sekolah umum,” tambahnya.

Baca Juga: Gelar Munas Alim Ulama dan Mukernas, PKB Dukung Jokowi Percepat Kebangkitan Ekonomi Nasional

Selain itu, sambung Faisol Reza, PKB menginginkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi melibatkan sektor UMKM berbasis pesantren.

“Sebab terbukti selama ini UMKM-lah yang paling serius terdampak pandemi,” ujarnya.

Faisol Reza menambahkan, dalam Munas Alim Ulama dan Mukernas kali ini PKB menekankan penting peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan pendidikan karakter. Seperti memprioritaskan petani sebagai subyek utama segenap arah kebijakan di sektor pertanian.

Baca Juga: Disebut Ada Kejutan, Munas Alim Ulama dan Rakernas PKB Bakal Dibuka Jokowi Hari Ini

“Politik yang berorientasi kesejahteraan masyarakat, ketegasan dan keadilan hukum di segala bidang, hingga pemberantasan bibit terorisme hingga ke akar-akarnya,” katanya.

Di samping itu, Faisol Reza menuturkan kegiatan Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB 2021 juga akan memberi penghargaan pada pesantren-pesantren yang konsisten menjalankan proses pembelajaran dan pengajaran di masa pandemi.

“Sejumlah pesantren dengan kategori tersebut di antaranya Ponpes Lirboyo Kediri dengan total 32 ribu santri,” katanya.

“Ponpes Krapyak Yogyakarta dengan 12 ribu santri, Ponpes Ploso Kediri, Ponpes Cipasung Tasikmalaya, Ponpes Tegalrejo Magelang, dan pondok pesantren dengan ribuan santri lainnya,” lanjutnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x