Kompas TV internasional kompas dunia

Kapal Kargo yang Dicurigai Sebagai Kapal Induk Iran di Laut Merah di Lepas Pantai Yaman, Diserang

Kompas.tv - 8 April 2021, 01:02 WIB
kapal-kargo-yang-dicurigai-sebagai-kapal-induk-iran-di-laut-merah-di-lepas-pantai-yaman-diserang
Citra satelit pada 1 Oktober 2020 menunjukkan kapal kargo Iran Saviz yang berlabuh di Laut Merah di lepas pantai Yaman. (Sumber: Planet Labs Inc. via AP)
Penulis : Vyara Lestari

DUBAI, KOMPAS.TV – Sebuah kapal kargo Iran yang diyakini menjadi pangkalan bagi pasukan paramiliter Garda Revolusioner dan telah berlabuh selama bertahun-tahun di Laut Merah di lepas pantai Yaman, telah diserang.

Kementerian Luar Negeri Iran di Teharan mengonfirmasi serangan terhadap kapal kargo Saviz itu pada Rabu (7/4/2021). Iran mencurigai serangan itu dilakukan oleh Israel, kendati tak langsung menyalahkan musuh bebuyutannya di kawasan itu. Serangan itu terjadi saat Iran dan sejumlah poros kekuatan dunia tengah duduk di Wina, Austria untuk menggelar pembicaraan pertama tentang kemungkinan Amerika Serikat (AS) kembali bergabung dengan kesepakatan nuklir Iran.

Baca Juga: Terkait Perjanjian Program Nuklir, Iran dan AS akan Kembali Bernegosiasi Lewat Perantara

Keberadaan kapal Saviz di kawasan tersebut sudah berlangsung lama, dan menuai kritikan berulang kali dari Arab Saudi. Pihak Barat dan sejumlah ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuding Iran telah menyediakan senjata dan dukungan bagi kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Iran membantah telah mempersenjatai Houthi, kendati komponen yang ditemukan dalam persenjataan kelompok pemberontak Houthi mengarah kembali pada Teheran.

Sebelumnya, Iran menyebut Saviz sebagai bantuan atas upaya “anti-pembajakan” di Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb, titik hambatan utama dalam pelayaran internasional. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Iran menggambarkan Saviz sebagai kapal komersial.

“Untungnya, tidak ada korban jiwa, dan penyelidikan teknis sedang berlangsung,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh seperti dilansir dari The Associated Press, Rabu (7/4/2021). “Negara kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan melalui otoritas internasional.”

Israel: Iran dan Sekutunya Adalah Ancaman Utama Bagi Kami

Dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah sebelumya, seorang pembawa berita mengutip berita New York Times (NYT), yang mengutip seorang pejabat AS anonim yang menginformasikan harian itu bahwa Israel memberi tahu AS bahwa ia akan melancarkan serangan pada kapal itu pada Selasa pagi (6/4/2021). Para pejabat Israel menolak berkomentar tentang serangan itu, pun pemilik Saviz.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, kendati menolak menyebut bahwa negaranya telah melancarkan serangan tersebut, menggambarkan Iran dan sekutunya di kawasan itu merupakan ancaman utama.

“Israel harus tetap mempertahankan diri,” kata Gantz pada para wartawan. “Di manapun kami menemukan ancaman dan keharusan bertindak, kami akan bertindak.”

Baca Juga: PM Israel: Perubahan Kebijakan Amerika Serikat Bisa Bikin Iran Punya Senjata Nuklir

Pada kabinetnya pada Rabu (7/4/2021). Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut pembicaraan di Wina berjalan sukses.

“Hari ini, satu pernyataan kesatuan didengar, bahwa seluruh pihak dalam kesepakatan nuklir telah menyimpulkan bahwa tak ada solusi yang lebih baik daripada kesepakatan itu,” katanya.

Kantor berita Iran, Tasnim, yang diyakini dekat dengan Garda Revolusioner, melaporkan bahwa sebuah ranjau limpet yang ditanam pada lambung Saviz telah menyebabkan sebuah ledakan. Ranjau limpet merupakan ranjau yang ditempelkan pada badan kapal, dan biasanya dilakukan oleh seorang penyelam. Jika meledak, ranjau dapat menyebabkan kerusakan berarti pada kapal.

Iran tidak menyalahkan pihak manapun atas serangan tersebut, dan menyatakan bahwa pihak berwenang Iran akan memberikan lebih banyak informasi pada hari-hari mendatang.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x