Kompas TV nasional update

Survei SRMC: Masyarakat yang Takut Bicara Masalah Politik Naik 14 Persen

Kompas.tv - 6 April 2021, 22:42 WIB
survei-srmc-masyarakat-yang-takut-bicara-masalah-politik-naik-14-persen
Hasil survei Indobarometer soal tingkat keberhasilan tiga Gubernur DKI Jakarta (16/2020) (Sumber: KOMPASTV/ IRYANDA/ GAHNIYAR)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Selasa (6/4/2021) persentase masyarakat yang takut bicara masalah politik naik dari angka 14 persen.

Survei juga memperlihatkan, masyarakat yang takut ikut organisasi naik dari 9 persen pada survei Juli 2009, menjadi 20 persen pada saat ini.

"Artinya semakin banyak warga yang menilai sekarang masyarakat takut ikut organisasi," kata Saidiman, Manajer Program SMRC dalam rilis survei daring, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Menghitung Survei Kinerja Jokowi Sebelum dan Sesudah Covid-19 Melanda

Selain itu, survei yang melibatkan 1.064 responden itu menunjukkan sebanyak 32 persen masyarakat Indonesia merasa takut terhadap penangkapan semena-mena aparat hukum.

"Ada 32 persen warga yang menyatakan selalu atau sering masyarakat sekarang takut terhadap penangkapan semena-mena oleh aparat hukum," kata Saidiman.

Dari angka 32 persen, 26,5 persen responden menyatakan sering merasa takut, sementara, 5,4 persen mengaku selalu merasa takut terhadap penangkapan semena-mena aparat hukum.

Kemudian, 30,4 persen jarang merasa takut, sebanyak 29,4 persen tidak pernah takut, dan sisanya 8,4 persen tidak menjawab.

Baca Juga: SMRC: Ekonomi Rumah Tangga Tambah Sulit, Kinerja Jokowi Justru Memuaskan Masyarakat

Saidiman mengatakan, ketakutan masyarakat terhadap penangkapan semena-mena aparat hukum cenderung fluktuatif.

Namun, jika dibandingkan dengan survei SMRC pada Juli 2009, angkanya mengalami kenaikan. Survei kala itu menunjukkan bahwa 23 persen responden selalu/sering merasa takut terhadap penangkapan semena-mena aparat hukum.

Kata Saidiman, kedua angka survei 2009 da 2021 tersebut sama-sama fluktuatif, tapi secara umum sejak 2009 ketakutan terhadap penangkapan semena-mena oleh pemerintah mengalami kenaikan.

Lebih detailnya, survei itu juga menunjukkan bahwa masyarakat yang takut pada penangkapan semena-mena aparat hukum lebih banyak dari kalangan laki-laki, yakni 33 persen.

Kemudian, kalangan masyarakat itu didominasi masyarakat perkotaan sebanyak 38 persen, penduduk usia kurang dari 25 tahun sebanyak 46 persen, dan lulusan perguruan tinggi sebanyak 46 persen.

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Bersaing Ketat di Pilpres 2024

Survei juga menunjukkan bahwa sekitar 39 persen masyarakat sering atau selalu takut bicara isu politik.

Sementara 33,3 persen jarang merasa takut bicara masalah politik, 20,2 persen tidak pernah merasa takut, dan 7,2 persen responden tak menjawab.

Survei tersebut dilakukan secara nasional. Digelar pada 28 Februari sampai 5 Maret 2021. Melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan 3,07 persen.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x