Kemenkes: Libur Panjang Terbukti Tingkatkan Kasus Covid Sampai 50 Persen

JAKARTA, KOMPASTV - Berdasarkan pengalaman, libur panjang akan meningkatkan kasus virus Covid-19. Hal itulah yang menjadi alasan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin tidak menginginkan ada liburan panjang tahun ini.

Menurutnya, saat ini kasus virus korona di Indonesia sudah menunjukkan perkembangan yang lebih baik. Budi menghimbau masyarakat untuk mempertahankan hasil positif ini dan semakin meningkatkan protokol kesehatan.

"Jangan sampai ada liburan panjang yang selalu terbukti secara empiris meningkatkan 30 sampai 50 persen, bahkan ada beberapa saat sampai 100 persen itu kita hindari," ungkap Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Presiden Meksiko: Saya Tak Perlu Divaksinasi, Antibodi Saya Masih Tinggi Sejak Terinfeksi Covid-19

Program vaksinasi yang baik dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro pada masyarakat mampu menurunkan kasus aktif Covid-19, dari angka kematian sampai turunnya keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Dengan data Kemenkes tersebut, masyarakat diminta untuk mematuhi PKKM Mikro alih-alih melakukan perjalanan selama liburan panjang.

Untuk semakin menekan kasus Covid-19, pemerintah kembali memperpanjang PKKM Mikro mulai tanggal 6-19 April 2021 di 20 provinsi.

Baca Juga: Menghitung Survei Kinerja Jokowi Sebelum dan Sesudah Covid-19 Melanda

Diantaranya, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Riau, dan Papua,

"Jangan lupa untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan semoga kasus penularan Covid 19 terus bisa kita kendalikan," katanya.