Kompas TV regional peristiwa

Cerita Warga Saat Banjir Bandang Terjang Flores Timur NTT: Kami Sangat Panik

Kompas.tv - 4 April 2021, 23:05 WIB
cerita-warga-saat-banjir-bandang-terjang-flores-timur-ntt-kami-sangat-panik
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (04/04/2021). (Sumber: BBC Indonesia)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Bencana banjir bandang disertai longsor terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) pagi.

Salah seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Wenchy Tokan mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari membuat banyak warga panik.

Para warga tersebut panik karena tak sempat menyelamatkan diri.

Wenchy bercerita, awal mulanya hujan turun sangat deras pukul 23.00 WITA. Tak lama berselang, banjir dari perbukitan sekitar Kecamatan Adonara Timur menghantam rumah-rumah yang berada di pesisir sungai.

Wenchy menambahkan, saat itu warga mayoritas masih terlelap tidur.

Baca Juga: Banjir Bandang di Flores Timur Terjang 3 Kecamatan

"Kami semua sangat-sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayat ditemukan di laut masih di atas kasur, karena kebanyakan warga sedang tidur," imbuh Wenchy Tokan dilansir dari BBC News Indonesia, Minggu (4/4/2021).

Ia juga memperkirakan, setidaknya 50 rumah permanen mau pun semipermanen hancur dan hanyut ke laut.

"Bangunan semua selesai (hancur) semua. Rumah permanen dan semipermanen, hanyut ke laut," sambungnya.

Tak hanya menyapu rumah, banjir bandang juga membuat dua jembatan beton yang menghubungkan antar desa juga terputus.

"Satu pembangkit listrik juga padam. Karena itulah, warga Kelurahan Waiwerang maupun Desa Waiburak kini dalam kondisi terisolir," tambahnya.

Baca Juga: Data Terbaru Soal Banjir Bandang Flores Timur, BNPB: 41 Orang Meninggal

Di wilayah ini, tim Basarnas mencatat tiga orang meninggal, empat orang luka-luka, dan lima dinyatakan hilang.

Puluhan warga yang terdampak, lanjut Wenchy, saat ini mengungsi di sebuah gedung sekolah dan sangat membutuhkan bantuan selimut serta susu untuk balita.

"Untuk sementara ini warga datangkan penanak nasi, masak untuk pengungsi. Besok baru diatur untuk membuat dapur umum,” pungkasnya.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga pukul 18.30 korban jiwa akibat banjir bandang longsor di Kabupaten Flores Timur, NTT setidaknya ada 41 orang.

Sementara korban luka-luka ada sembilan orang dan 27 orang dinyatakan masih hilang.

Baca Juga: Tak Hanya Makanan, BNPB Salurkan Masker hingga Rapid Test Antigen ke Korban Banjir di Flores Timur



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x