Kompas TV nasional hukum

Tingginya Potensi Radikalisme dan Teror Kekerasan di Kalangan Muda Mengundang Keprihatinan

Kompas.tv - 3 April 2021, 12:22 WIB
Penulis : Dea Davina

JAKARTA, KOMPAS.TV - 

Dua aksi teror terjadi berurutan, mengguncang Katedral Makassar 28 Maret 2021, dan menyerang Markas Besar Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta, 31 Maret 2021.

Teror bom bunuh diri di Katedral Makassar, dilakukan oleh pasangan suami istri yang baru menikah selama enam bulan, L dan YSF.

Keduanya merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah, yang banyak anggotanya telah ditangkap polisi pada awal Januari 2021.

Teror kedua yang menyasar Mabes Polri tiga hari berselang, tak kalah mencengangkan.

Seorang perempuan muda yang belakangan identitasnya diketahui sebagai ZA, terlibat baku tembak dengan polisi di area dalam Markas Besar Polisi, tak jauh dari akses menuju ruang kerja Kapolri.  

Polisi menduga ZA terpapar ideologi radikal ISIS, atau negara islam di Irak dan Suriah.

Dalam survei yang disusun BNPT, Litbang Kementerian Agama dan sejumlah lembaga, potensi radikalismedi Indonesia menurun, dari 38,4 poin pada 2019, menjadi 14,0 poin atau 12,2 persen pada tahun 2020.

Berdasarkan survei, indeks potensi radikalisme juga tercatat 12,6 persen untuk mereka yang aktif mencari konten keagamaan di internet.

Angka ini lebih tinggi daripada mereka yang tidak aktif mencari konten keagamaan di internet, yang besarannya sebanyak 10,8 persen.

Indeks potensi radikalisme juga tercatat lebih tinggi pada mereka yang suka menyebar konten keagamaan, yakni sebanyak 13,3% persen.

Lebih tinggi dibanding mereka yang tidak menyebar konten keagamaan, sebesar 11,2 persen.

Potensi radikalisme dan keterlibatan kalangan muda dalam teror kekerasan, mengundang keprihatinan.

Penegakan hukum semata, tak akan cukup menanggulangi bahaya terorisme.

Penanggulangan juga harus mengatasi upaya deradikalisasi paham ekstrem dan lebih mengenalkan toleransi dan keberagaman.

Terlebih, untuk kalangan muda, yang menjadi tulang punggung bangsa di masa depan. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x