Kompas TV regional agama

Pengojek Ini Dapat Berkah Gara-Gara Antar Lukas Enembe ke Papua Nugini

Kompas.tv - 2 April 2021, 19:40 WIB
pengojek-ini-dapat-berkah-gara-gara-antar-lukas-enembe-ke-papua-nugini
Gubernur Papua Lukas Enembe (pakai topi) tengah berada di PLBN Skouw usai dideportasi dari PNG, Jayapura, Papua, Jumat (2/4/2021) (Sumber: KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

PAPUA, KOMPAS.TV- Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan dideportasi dari Papua Nugini (PNG) lantaran masuk ke negara tersebut secara ilegal.

Meski begitu, ternyata ada yang mendapat berkah terhadap insiden tersebut. Tak lain adalah seorang tukang ojek yang diketahui mengantarkan rombongan Lukas Enembe masuk ke negara tersebut melalui jalur tradisional atau jalan ‘tikus’.

Hendrik (bukan nama sebenarnya), yang merupakan tukang ojek tersebut mengaku awalnya tak tahu penumpang yang dibawanya melewati jalur tikus menuju Papua Nugini Rabu (31/3/2021) siang itu adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Juga: Ke Papua Nugini Secara Ilegal Lewat Jalan Tikus, Gubernur Papua Lukas Enembe: Mau Terapi Saraf Kaki

Hendrik yang selesai mengantar penumpang ke perbatasan, dipanggil oleh seorang pria yang belakangan diketahui sebagai kerabat Gubernur Papua tersebut berinisial HA.

Si kerabat Lukas Enembe ini meminta dirinya mengantar rombongan berjumlah tiga orang ke perbatasan Papua Nugini. Selain HA, salah satu anggota rombongan itu adalah Lukas Enembe.

"Ada tiga orang, sebelum antar, sempat ketiganya jalan kaki yang kemudian saya antar padahal sudah mau dekat dengan tujuan mereka masuk ke PNG," kata Hendrik di Jayapura, Jumat (2/4/2021).

Tak berpikir lama, Hendrik menyanggupi permintaan itu. Karena rombongan cukup banyak maka Hendrik memanggil salah satu rekannya untuk membawa rombongan tersebut.

Baca Juga: Masuk Papua Nugini Lewat Jalur "Tikus", Gubernur Papua Lukas Enembe Dideportasi

Hendrik membawa Lukas Enembe dan HA. Sementara temannya membonceng EW, salah satu kerabat Lukas yang berjenis kelamin perempuan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x