Kompas TV internasional kompas dunia

Ribuan Warga Negara Tetangga Serbu Serbia Demi Vaksin Astrazeneca Gratis

Kompas.tv - 28 Maret 2021, 05:00 WIB
ribuan-warga-negara-tetangga-serbu-serbia-demi-vaksin-astrazeneca-gratis
Ribuan orang tampak mengantre untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca yang diberikan secara gratis oleh pemerintah Serbia bagi para warga negara tetangga di Belgrade, Serbia, Sabtu (27/3/2021). (Sumber: AP Photo/Darko Vojinovic)
Penulis : Vyara Lestari

BELGRADE, KOMPAS.TV – Demi mendapatkan vaksin gratis, ribuan warga dari sejumlah negara di sekitar Serbia menyerbu Belgrade pada Sabtu (27/3/2021). Pemerintah Serbia menawarkan vaksin gratis bagi para warga asing yang datang ke ibukota negara itu selama akhir pekan ini.

Antrean ribuan warga dari Bosnia, Montenegro dan Makedonia Utara mengular di depan pusat vaksinasi utama di Belgrade seperti dilansir dari The Associated Press, Minggu (28/3/2021). Banyak dari para pengantre yang bahkan membawa serta keluarga besar mereka. Sejumlah petugas polisi mengawasi jalannya pemberian vaksin.

“Kami tidak punya vaksin. Saya datang ke sini untuk divaksin,” kata Zivko Trajkovsi, yang datang dari Makedonia Utara. “Kami sangat bersyukur karena kami bisa divaksin lebih cepat daripada di Makedonia.”

Baca Juga: Ada Cerita Lain dari Perpecahan Etnis Serbia – Albania di Kosovo

Zoran Dedic dari Bosnia menyadari bahwa negerinya dan Serbia pernah menjadi bagian dari federasi bersama sebelum kemudian Yugoslavia hancur dalam perang di tahun 1990an. Tapi, ia tak mempermasalahkannya. “Tidak ada bedanya, Bosnia atau Serbia. Tidak masalah,” katanya.

Sebagian besar negara-negara Balkan tetangga Serbia mengalami kekurangan vaksin dan bahkan ada yang belum memulai program vaksinasi massal. Sementara, Serbia sesumbar dengan mengatakan memiliki pasokan vaksin yang cukup dan menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat vaksinasi per kapita tertinggi di Eropa.

Baca Juga: Akibat Perseteruan Bersejarah, Serbia dan Montenegro Saling Usir Duta Besar

Pemerintah Serbia telah mendonasikan vaksin ke Makedonia Utara, Montenegro dan Bosnia.

Namun, sejumlah suara sumbang bermunculan. Presiden Serbia Aleksandar Vucic diklaim tengah melebarkan jangkauan pengaruhnya di negara-negara Balkan. Ia juga disebut berupaya memoles citra ultranasionalis yang ia peroleh selama perpecahan berdarah Yugoslavia.

Suara sumbang lainnya menyebut bahwa vaksin AstraZeneca yang diberikan Serbia pada para warga asing sudah mendekati tanggal kedaluwarsa, hingga harus digunakan secepat mungkin, sebuah klaim yang tak dapat diverifikasi.

Baca Juga: Hubungan Baik Indonesia - Serbia, Mudahkan Ekstradisi Maria

Portal berita Bosnia, Klix, menggambarkan antrean panjang mobil yang mengular di perlintasan perbatasan Bosnia dan Serbia pada Sabtu pagi (27/3/2021). Para pengusaha Bosnia dijadwalkan menerima vaksinasi pada Sabtu (27/3/2021) setelah Kamar Dagang Serbia menawarkan 10.000 dosis vaksin bagi para kolega mereka di sana.

Serbia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di Eropa, terutama lantaran pemerintah Serbia membeli vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Sputnik V dari Rusia dalam jumlah besar. Serbia juga menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca.

Baca Juga: Polemik Vaksin Astrazeneca, Ini Kata Satgas dari Konteks Ilmu Pengetahuan

Meskipun lebih dari 2 juta orang di negara berpenduduk 7 juta itu telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin, namun terjadi penurunan drastis dalam jumlah warga yang mendaftar vaksinasi. Para pejabat dan dokter mengaitkan penurunan minat rakyat Serbia untuk divaksinasi ini dengan gerakan anti-vaksin yang kian menguat.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x