Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Praveen Jordan yang Sudah Dapat Firasat Bakal Tidak Main di All England 2021

Kompas.tv - 25 Maret 2021, 07:25 WIB
cerita-praveen-jordan-yang-sudah-dapat-firasat-bakal-tidak-main-di-all-england-2021
Atlet bulu tangkis Praveen Jordan menceritakan peristiwa yang menimpa tim bulutangkis Indonesia di All England 2021 di Inggris. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV - Atlet bulu tangkis Praveen Jordan sudah mendapat firasat bahwa dirinya bakal tidak bertanding di turnamen All England 2021.

Firasat tersebut didapat saat tim bulutangkis Indonesia mendapat halangan saat ingin naik pesawat dari Turki menuju Birmingham, Inggris.

Kala itu, tim sudah mau naik pesawat atau boarding, namun tidak diizinkan karena pihak bandara meminta surat pernyataan bebas Covid-19. 

Baca Juga: Usai Insiden All England 2021, Greysia Polii: Ada Perasaan Sukacita, tapi Semestinya Nangis

"Bermulai dari situ, kok ini mau berangkat ke Birmingham, susah. Kayanya ada saja kejadian yang hambat," ujarnya saat berbincang di program Kamar Rosi, Kompas TV, Rabu (24/3/2021) malam.

Meski mendapat hambatan, Ucok, sapaan akrab, Jordan, menjelaskan tim tetap bisa berangkat ke Birmingham, tempat turnamen All England 2021 digelar.

Hal itu lantaran ada bantuan dari tim bulutangkis Turki yang menjelaskan ke pihak bandara bahwa tim Indonesia adalah rombongan atlet yang akan bertanding di All England. 

Atlet Turki tersebut bersama pelatinhnya juga menjelaskan bahwa tim bulutangkis Indonesia memiliki undangan dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Baca Juga: Presiden BWF Minta Maaf Atas Insiden All England 2021, Ini Respons Tim Bulutangkis Indonesia

Setelah atlet Turki ikut turun tangan menjelaskan, tim Indonesia diizinkan menaiki pesawat. Atlet Turki tersebut yakni pebulutangkis tunggal putri bernama Neslihan Yigit. 

Neslihan menjadi atlet yang bernasip sama seperti tim Indonesia. Dikeluarkan dari turnamen All England karena satu rombongan dengan pesawat yang ditumpangi penumpang positif Covid-19. 

"Sebenarnya BWF sudah tanggung jawab sama kita, karena sudah ada surat undngan peraturan apa yang harus disiapkan untuk penerbangan. Seharusnya BWF sudah kasih tahu. Mereka penyelenggara mereka bertangung jawab terhadap kontingen yang berangkat untuk kejuaran itu," ujar Ucok.

Baca Juga: Insiden di All England, Greysia Polii: Kami Merasa Aman Dilindungi oleh Bangsa Indonesia

Lebih lanjut Ucok menjelaskan firasat bahwa dirinya tidak bertanding di All England terjawab setelah tim Indonesia dikeluarkan dari arena pertandingan dan kembali ke penginapan. 

Sejatinya Ucok akan bermain pada Rabu (17/3/2021) malam waktu setempat. Namun pertandingan tersebut tidak terjadi lantaran mendapat pesan elektronik dari National Health Service bahwa tim bulutangkis Indonesia bagian dari penelusuran terkait Covid-19 dalam pesawat yang ditumpangi dari Turki.

"Waktu itu saya lagi di kamar di suruh kumpul, ada apa. Kok ini orang pada rame pada pulang bukannya stand by di holl, dari suara rame itu muncul feeling saya sudah enggak enak. Saya buka pintu tanya tim medis. Kalimat saya yang keluar pertama kali Ini kita di deportasi ya? terus dibilang iya. Terus kita dibilang enggak boleh main," ujar Ucok.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x