Kompas TV nasional gaya hidup

Mengapa Orang Indonesia Sulit Menjaga Jarak Fisik?

Kompas.tv - 23 Maret 2021, 12:07 WIB
mengapa-orang-indonesia-sulit-menjaga-jarak-fisik
Warga berbelanja kebutuhan lebaran di Pasar Klender, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2020). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, pasar tradisional ramai dikunjungi warga meskipun dalam masa pandemi COVID-19, tanpa memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Meski vaksinasi sudah dimulai, protokol kesehatan tetap ditegakkan.

Dari tiga protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, orang Indonesia disebut lebih sulit dan memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam menjaga jarak fisik.

Sosiolog Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor yang menjadi alasan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya jaga jarak.

Baca Juga: Ramai Kunjungan Jokowi Tanpa Jaga Jarak hingga Singgung Kerumunan Rizieq Shihab

Dalam webinar "Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Semakin Abai atau Peduli Forum Ngobras dan Frisian Flag", Senin (22/3/2021), Daisy mengungkapkan bahwa salah satu faktor tersebut adalah kebiasaan sehari-hari sebagai makhluk sosial yang kerap berkumpul.

"Indonesia itu budayanya itu memang senengnya kumpul. Kita punya filosofi kalau di Jawa punya filosofi, 'mangan ora mangan yang penting kumpul'," ujar Daisy.

Daisy juga menyebutkan bahwa sulitnya menjaga jarak ini menjadi tantangan yang perlu diperbaiki sehingga perlu dibuat panduan yang jelas dan rinci soal kebiasaan adaptasi baru.

Baca Juga: PPKM Mikro Mulai Berlaku di 15 Provinsi, Ada Aturan Kuliah Tatap Muka dan Kegiatan Seni Budaya

Menurutnya, perlu dibuat panduan menjaga jarak dalam transportasi umum maupun saat mengantre di supermarket.

Daisy juga menyebutkan bahwa naluri manusia yang tak ingin kehilangan sesuatu berpengaruh dalam penerapan jaga jarak saat mengantre.

"Antrean ini tidak ada panduan yang jelas bagaimana mengantre. Kita punya budaya misalnya masuk ke dalam MRT, ke dalam bus itu juga harus protokol kesehatan jaga jarak, tapi ternyata enggak. Takut kehilangan kesempatan ya nalurinya," paparnya.

Baca Juga: Restoran Hungaria di Atas Kincir, Ampuh Menjaga Jarak

"Jaga jarak fisik itu sulit sekali, misalnya mengantre di kasir. Walaupun ada batasnya, tetap saja orang menempel ke punggung orang di depannya," imbuhnya.

Daisy berharap, ke depannya masyarakat bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.