Kompas TV nasional politik

Setelah Hasil Survei di Urutan Kedua, Muncul Narasi "Ganjar Pewaris Jokowi"

Kompas.tv - 23 Maret 2021, 07:43 WIB
setelah-hasil-survei-di-urutan-kedua-muncul-narasi-ganjar-pewaris-jokowi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat diwawancarai oleh Kompas.tv, Senin (11/1) (Sumber: Kompas.tv/Prahayuda Febriyanto)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sehari setelah hasil survei dari Indikator Politik Indonesia keluar, yang menempatkan Gubernur Jawa Tengah di urutan kedua setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, muncul kelompok  yang menamakan diri Ketua Umum GP (Ganjar Pranowo) 2024. Salah satu narasi yang diusung adalah "Ganjar sebagai pewaris Jokowi".    


Apabila Presiden Joko Widodo sudah tidak ingin memimpin Republik Indonesia untuk 3 periode pada 2024 nanti, maka Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah adalah yang paling pantas untuk menggantikan Jokowi untuk menjadi Presiden RI. 

Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) 2024, Aan Rusdianto dalam rilinya, Senin (22/3) menyebutkan, 

"Ganjar Pranowo adalah satu-satunya pemimpin yang bisa mewarisi visi misi dan komitmen perjuangan Jokowi. Ini kehendak rakyat yang akan mengawal kepentingan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Anies-Ganjar Raih Suara Teratas Pilpres di Survei Anak Muda, Apa Indikatornya?

Menurutnya, PDIP sudah tidak boleh main-main lagi karena pasca Jokowi dibutuhkan figur yang kuat, bersih dan dicintai rakyat untuk menghadapi kekuatan yang ingin mengubah NKRI.

"2024 adalah kepentingan rakyat, agar bangsa ini selamat dan bisa melanjutkan 10 tahun perjuangan Jokowi. 

Semua partai politik yang nasionalis harus bersatu mendukung Ganjar Pranowo," tegas aktivis 98 yang mengaku selamat setelah diculik oleh Tim Mawar, Kopassus 1998.

Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Anies No 1  Ganjar No 2 untuk Capres Pilihan Anak Muda

Aan Rusdianto mengingatkan peta kekuatan rakyat nasionalis adalah kuat di Jawa Tengah, terbagi dengan NU di Jawa Timur, kalah di Jawa Barat dan Banten, fifty-fifty di Jakarta, kalah di Sumatera, kuat di Kalimantan, fifty-fifty di Sulawesi, kuat di Bali, kalah di NTB, kuat di NTT, fifty-fifty di Maluku dan Maluku Utara dan kuat di Papua.

"Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan! Tanah air atau mati!" tegas Aan Rusdianto. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x