Kompas TV nasional hukum

Terdakwa Suap Bansos Juliari Batubara Menyebut Kader PDIP Sering ke Ruangannya

Kompas.tv - 23 Maret 2021, 07:31 WIB
terdakwa-suap-bansos-juliari-batubara-menyebut-kader-pdip-sering-ke-ruangannya
Menteri Sosial Juliari Batubara mejadi tahanan KPK. (Sumber: Antara Foto/Galih Pradipta via Kompas.com)
Penulis : Iman Firdaus


JAKARTA, KOMPAS.TV-  Terdakwa kasus suap bantuan sosial di Kementerian Sosial, Juliari Batubara mengatakan, anggota DPR dari PDIP Ihsan Yunus sering bertandang ke ruangannya.

Dalam sidang yang disiarkan melalui video conference di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (22/3/2021), mantan Menteri Sosial ini menyebutkan nama Ihsan Yunus, anggota DPR dari Fraksi PDIP yang sering bertandang ke kantornya. 

Baca Juga: Pengakuan Juliari soal Banyak WA Masuk dan Proposal Minta Proyek Bansos Covid-19


"Ihsan Yunus pernah beberapa kali ke ruangan terkait Covid-19. Menurut saya beberapa kali berkunjung wajar karena dulu sama-sama satu fraksi di DPR," kata Juliari.


Namun Juliari menyatakan bahwa tidak pernah membicarakan pengadaan sembako kepada Ihsan Yunus saat ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Nur Azis. 


Dikutip Kompas.com, Juliari juga mengaku  tidak mengetahui tentang pembagian kuota 1,9 juta dalam empat klaster terkait pengadaan bansos Covid-19.

Baca Juga: Juliari Batubara Perintahkan Pungut Rp30 Miliar dari Perusahaan Penggarap Paket Bansos Covid-19

Dalam dakwaan disebutkan ada istilah "Bina Lingkungan" yaitu membagi-bagi jatah kepada pihak sekretaris jenderal, direktur jenderal, dan para pejabat lainnya baik di lingkungan Kemensos.

Pembagian ini juga berlaku untuk kementerian dan lembaga lain yang sebagian dari paket tersebut dikerjakan Ardian Iskandar Maddanatja.

Dalam persidiangan (8/3/2021), Mantan Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial Adi Wahyono menyebutkan nama-nama para pengusung perusahaan-perusahaan vendor penyedia bantuan sosial sembako Covid-19.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x