Kompas TV nasional kesehatan

Waduh! Selama Pandemi Ternyata Orang Indonesia Jarang Sikat Gigi

Kompas.tv - 21 Maret 2021, 11:03 WIB
waduh-selama-pandemi-ternyata-orang-indonesia-jarang-sikat-gigi
Ilustrasi menyikat gigi (Sumber: Art of Photo via Kompas.com)
Penulis : Gading Persada | Editor : Fadhilah

SOLO, KOMPAS.TV- Sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini menyebutkan bahwa orang Indonesia ternyata jarang menyikat gigi mereka selama pandemi Covid-19.

Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan menjaga kesehatan fisik dan mental yang mungkin meningkat tapi tidak sejalan dengan perilaku menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Survei tersebut dilakukan oleh Pepsodent di delapan negara baru-baru ini yang menyebut bahwa sebanyak 30 persen orang Indonesia pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi.

Baca Juga: Terungkap Identitas Seorang Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Lewat Sikat Gigi

Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, Drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc mengungkapkan, alasan terbesar jarang menyikat gigi bagi masyarakat Indonesia berdasar survei itu adalah karena rasa malas.

"Sebanyak 50 persen responden mengakui adanya rasa malas untuk sikat gigi di masa pandemi karena tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah," terangnya saat konferensi pers virtual, Jumat (19/3/2021).

Melansir Kompas.com, Ratu Mirah menjelaskan adanya hal ini merupakan imbas dari perubahan tren gaya hidup sejak pandemi melanda.

Di mana, segala aktivitas banyak dilakukan di dalam rumah saja, sehingga orang-orang menganggap sikat gigi jadi kurang penting.

Baca Juga: Tanya-Jawab Covid-19: Selain Masker, Seberapa Sering Kita Harus Mengganti Sikat Gigi?

Nah, akibat dari perilaku mengabaikan sikat gigi, sebanyak 73 persen orang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut selama masa pandemi.

Survei tersebut juga mencatat ada lima masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Di antaranya, mulut kering (36 persen), bau mulut atau halitosis (34 persen), gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi (34 persen), nyeri pada gigi, gusi, atau mulut (31 persen), serta kemunculan karises baru (25 persen).

"Kondisi ini diperburuk dengan tingginya risiko penularan Covid-19 yang membuat orang-orang kesulitan untuk memeriksakan masalah gigi dan mulut mereka ke dokter," jelas dia.

Baca Juga: Penemuan Fosil Gigi, Bukti Hiu Megalodon Pernah Hidup di Sukabumi

Perilaku ini tentu saja dapat menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut, yang jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Terpisah, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM(K) MM menambahkan, rongga mulut itu sebagai tempatnya bakteri berkumpul.

"Apabila kita tidak sering membersihkannya bisa menimbulkan penyakit dan peradangan hingga ke jantung, otak, dan organ lainnya," sambung dia.

Seno pun mengingatkan agar masyarakat lebih sadar terhadap pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sebagai langkah preventif terhadap berkembangnya penyakit yang lebib serius.

Baca Juga: Unik dan Keren!!!! Dokter Gigi di Malang Kenakan Baju Hazmat Modis



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x