Kompas TV kolom budiman tanuredjo

Presiden Tiga Periode, Siapa yang Diuntungkan? - Opini Budiman

Kompas.tv - 20 Maret 2021, 09:01 WIB
Penulis : Aryo bimo

Wacana jabatan Presiden tiga periode ramai diperdebatkan. Bola panas itu dilemparkan mantan Ketua MPR Amien Rais.

Melalui akun Youtubenya, Amien menyebut ada arah rezim berkuasa akan memperpanjang masa jabatan Presiden tiga periode.

Caranya, dengan meminta Sidang Istimewa MPR untuk melakukan amandemen konstitusi, mengubah pasal masa jabatan Presiden sehingga bisa dipilih tiga kali.

Amien menggunakan istilah rezim berkuasa, pro dan kontra terjadi, amandemen konstitusi dimungkinkan. Bahkan saat Amien Rais masih menjabat sebagai Ketua MPR, amandemen konstitusi dilakukan empat tahap.

Domain amandemen adalah domain MPR. MPR terdiri dari 711 orang yakni 575 DPR dan 136 DPD. DPR adalah representasi partai politik. Mayoritas DPR dikuasai pendukung Presiden Jokowi.

Tapi siapa yang diuntungkan dengan wacana itu?

Presiden Jokowi merespons cepat. Presiden menyatakan dirinya tidak berminat menjadi presiden selama tiga periode. 

"Bolak-balik sikap saya tidak berubah. Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak juga berminat, tidak ada juga niat menjadi Presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode, itu yang harus dijaga bersama-sama," ucap Presiden Jokowi.

Pada 2 Desember 2019, Presiden berbicara soal perpanjangan masa jabatan presiden. 

"Yang ngomong Presiden tiga periode artinya tiga; satu, ingin menampar muka saya. kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, dan ketiga, ingin menjerumuskan," ujar Presiden.

Jokowi adalah Presiden pertama sipil yang bisa menjabat dua periode. Harus diakui, Pemerintah yang awalnya minoritas, menjadi mayoritas.

Kepiawaian politik Jokowi juga ditunjukkan dengan menempatkan Prabowo sebagai Menhan dan kemudian Sandiaga Uno sebagai Menparekraf.

Terlepas dari pertimbangan politik, sosok Jokowi adalah politisi dengan intuisi politik yang tajam. Dalam sejarah dan faktanya, Jokowi tak pernah kalah dalam kontestasi politik, termasuk keberhasilannya menempatkan anak dan menantunya sebagai Wali Kota Solo dan Medan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x