Kompas TV internasional kompas dunia

Menteri Kepegawaian Yaman Selamat dari Serangan Bom, Belum Ada yang Mengaku Bertanggung Jawab

Kompas.tv - 19 Maret 2021, 09:10 WIB
menteri-kepegawaian-yaman-selamat-dari-serangan-bom-belum-ada-yang-mengaku-bertanggung-jawab
Ilustrasi Bom. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

ADEN, KOMPAS.TV - Menteri Kepegawaian Yaman, Abdel Nasser al-Waly berhasil selamat dari serangan bom yang menyasar dirinya.

Serangan bom itu terjadi saat Abdel Nasser dan rombongannya melewati sebelah selatan Kota Aden, Yaman, Kamis (18/3/2021).

Untungnya dilansir dari Asociated Press, Abdel Nasser tak mengalami luka-luka yang mengancam nyawanya. Namun, belum diketahui jumlah korban dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Demi sang Cucu Bersekolah, Kakek Ini Rela Jual Rumah dan Tidur di Becaknya

Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Hal itu membuat Perdana Menteri Yaman, Maeen Abdulmalik Saeed memerintahkan untuk dilakukan investigasi.

Yaman sendiri masih menjadi daerah konflik sejak 2014, setelah pemberontak Houthi, yang didukung Iran mengambil alih Ibu Kota Sanaa.

Baca Juga: Portugal Kembali Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZaneca

Koalisi Arab Saudi kemudian turun tangan sebulan kemudian dan melawan pemberontak sejak 2015, demi mengembalikan pemerintah yang sah.

Konflik tersebut telah membunuh setidaknya 130.000 orang dan disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk.

Baca Juga: Disebut Biden sebagai Pembunuh, Putin: Anda Sama Buruknya seperti Saya

Pemerintah petahana dibentuk pada Desember lalu, untuk mengakhiri keretakan internal dengan separatis selatan, yang didukung Uni Emirat Arab.

Kabinet Saeed dibentuk setelah terjadi kesepakatan pembagian kekuasaan antara Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang didukung Arab Saudi dan Dewan Transisi Selatan.

Kelompok itu adalah payung milisi yang berusaha memulihkan Yaman Selatan yang merdeka, negara yang sempat ada pada 1967 hingga unifikasi pada 1990.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x