Kompas TV internasional kompas dunia

Investigasi WHO Terkini Sebut Covid-19 Berasal dari Peternakan Satwa Liar di Yunnan, China

Kompas.tv - 19 Maret 2021, 00:27 WIB
investigasi-who-terkini-sebut-covid-19-berasal-dari-peternakan-satwa-liar-di-yunnan-china
Ilustrasi virus corona. (Sumber: MIT News Office)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya bisa menemukan dari mana pandemi Covid-19 berasal.

Melalui penyelidikan yang dilakukan selama berbulan-bulan, dalam investigasinya WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China menjadi sumber pandemi Covid-19.

Menurut Peter Daszak, ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan investigasi ke China mengatakan, di sekitar provinsi Yunnan di China selatan banyak ditemukan peternakan satwa liar.

Peternak satwa liar itulah yang kemungkinan memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, tempat kasus pertama Covid-19 muncul.

Baca Juga: WHO Masih Selidiki Kasus Pembekuan Darah Efek Vaksin AstraZeneca

Dia menyebut, hewan liar yang dipasok bisa saja membawa virus SARS-CoV-2 yang ditularkan oleh kelelawar di daerah itu.

Hasil investigasi ini sesuai dengan konsesus umum di antara para ilmuwan yang menyebut virus corona berasal dari kelelawar dan melompat ke manusia melalui spesies perantara.

Dan konsensus umum itu lah yang kemudian ditemukan oleh investigator WHO, bahwa virus corona kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China selatan ke hewan di peternakan satwa liar. Baru kemudian menular ke manusia.

Baca Juga: WHO: Vaksinasi Massal Tidak Terpengaruh Dengan Adanya Kekhawatiran Terhadap Vaksin AstraZaneca

Meski begitu, WHO belum mengetahui spesies apa yang menjadi perantara antara kelelawar dan manusia itu.

Peternakan satwa liar sendiri merupakan bagian proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan.

"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, rakun, dan tikus bambu, dan membiakkan mereka di penangkaran," kata Daszak.

Baca Juga: WHO Peringatkan Peningkatan Kasus Baru Covid-19 di Eropa

Tetapi pada Februari 2020, China menutup peternakan itu, kemungkinan karena pemerintah China mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia.

Pemerintah kemudian mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh, atau membakar hewan supaya tak menyebarkan penyakit.

"Saya pikir Covid-19 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan. Dan tampaknya seperti itu," kata Daszak.

Baca Juga: WHO Sebut Orang yang Konsumsi Alkohol Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

WHO diperkirakan akan segera merilis temuan tersebut secara resmi dan lengkap dalam laporan beberapa minggu mendatang.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x