Kompas TV nasional berita utama

Sudah Laporkan Hasil KLB, Marzuki Alie: Kita Kembalikan Partai Demokrat pada Khitahnya

Kompas.tv - 16 Maret 2021, 14:57 WIB
sudah-laporkan-hasil-klb-marzuki-alie-kita-kembalikan-partai-demokrat-pada-khitahnya
Marzuki Alie (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus
 

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat versi Moeldoko sudah melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Laporan hasil KLB Partai Demokrat sudah disampaikan dan diterima Dirjen AHU Kemenkumham, Senin (15/3/2021).

Hal tersebut dikemukakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat hasil KLB Marzuki Alie kepada Kompas.TV, Selasa (16/3/2021). “Sudah kemarin, diterima oleh Dirjen AHU,” kata Marzuki Alie.

“Sejak awal hasil KLB itu sudah lengkap, tertunda hanya karena masalah kepengurusan. Kita kan harus merepresentasikan keterwakilan perempuan, agama, dan daerah dalam kepengurusan, tidak bisa serta merta,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Keluarga Bersitegang Soal Partai Demokrat, Ayah Dipecat karena Dukung KLB, Anak Pilih AHY

Saat ini, Marzuki Alie mengatakan pihaknya akan menunggu respons dari Kemenkumham terkait KLB Partai Demokrat. Marzuki berkeyakinan Partai Demokrat yang dipimpin Moeldoko bukanlah abal-abal.

“Abal-abal kata siapa? kata di sana, padahal rezim di sana yang pembohong semua. Heran saya, kita mau menolong kok, kita ingin mengembalikan partai ini kepada khitohnya,” ujar Marzuki Alie.

Marzuki Alie kemudian angkat bicara tentang kebohongan baru yang disampaikan pihak AHY kepada kubunya. Yakni, soal adanya tuduhan Moeldoko dan dirinya melibatkan mantan Wakapolri Syafruddin masuk ke dalam partai.

Baca Juga: Peserta KLB Demokrat Dapat Rp 100 Juta, Herman Khaeron: Dari Mana dan Uang Siapa?

“Mana ada, nggak ada saya hubungi, nggak ada Pak Moeldoko hubungi. Kemarin Beliau (Wakapolri Syafruddin -red) juga sudah membantah. Itulah rezim bohong, memainkan isu macam-macam bikin orang semakin tidak empati,” ujarnya.

“Mereka itu berjuang untuk siapa? Kalau kekuasaannya ada ditangan AHY dan Majelis Tinggi. Beda sama kita, kekuasaan kita itu ada di pimpinan daerah. Bicara demokrasi Indonesia, tapi demokrasi di partai nggak dilihat, semua kewenangan diamputasi,” lanjut Marzuki Alie.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x